Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAFF Sebagai Festival Film Perlawanan

Kompas.com - 03/08/2009, 15:02 WIB

Yogyakarta, Kompas - Jogja-Netpac Asian Film Festival 2009 digelar untuk yang keempat kalinya pada 4-8 Agustus mendatang. Tak hanya sebagai ajang kompetisi bagi para sineas Asia, festival yang lebih banyak memutar film-film marjinal ini juga menjadi festival film perlawanan.

Presiden Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) Garin Nugroho mengatakan, selain terorisme yang kerap disebut, musuh bersama bangsa Indonesia adalah tidak adanya media alternatif yang memperlihatkan realitas. Sebagian besar tontonan yang hadir di tengah-tengah masyarakat saat ini menggambarkan hal-hal yang jauh dari realitas. ”Tidak ada yang memperlihatkan realitas masyarakat, misalnya tentang kemiskinan,” ucapnya, Jumat (31/7), di Yogyakarta.

Menurut Garin, media alternatif yang menggambarkan realitas sangat dibutuhkan untuk melihat persoalan yang terjadi di masyarakat. Tanpa media semacam itu, masyarakat akan bingung melihat fakta seperti bom bunuh diri yang mengguncang Jakarta awal Juli lalu. ”Semua orang kaget kenapa bom bisa muncul ketika angka pertumbuhan ekonomi sedang tinggi. Kita kaget karena tidak tahu akar masalah yang sebenarnya,” tuturnya.

Di tengah minimnya ruang alternatif itulah, lanjut Garin, JAFF hadir dan menyampaikan realitas kehidupan masyarakat melalui sejumlah film, baik dari Indonesia, Thailand, China, maupun Palestina. JAFF hadir sebagai festival film perlawanan yang mengajak bangsa Indonesia untuk memahami siapa musuh bersama itu.

Seperti tiga kali penyelenggaraan sebelumnya, JAFF kali ini juga mengangkat persoalan sosial dalam tema besar ”Homeland”. Koordinator festival JAFF Ajish Dibyo mengatakan, melalui tema ini JAFF mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali makna Tanah Air di tengah berbagai perubahan, sekaligus menentukan titik pijak dalam berhadapan dengan Tanah Air.

JAFF akan dibuka dengan film Merantau. Film karya Gareth H Evans ini berkisah tentang perantauan seorang warga Minangkabau, Sumatera Barat, menuju hiruk-pikuk Jakarta. (ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com