Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibrahim, Si Penata Bunga Ritz-Carlton Masih Misterius

Kompas.com - 22/07/2009, 06:10 WIB

KOMPAS.com — Pascaledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7), menyisakan sejumlah misteri.

Salah satu teka-teki yang belum terjawab adalah tentang Ibrahim, penata bunga di Hotel Ritz-Carlton. Keluarganya kehilangan kontak dengannya sejak Jumat pukul 09.00 atau sekitar satu jam setelah ledakan bom terjadi.

”Istrinya, Sucihani (33), sempat bercakap dengan suaminya pada sekitar pukul 07.00. Saat itu Ibrahim menanyakan urusan sekolah anak-anaknya. Setelah ledakan bom sekitar pukul 09.00, Sucihani menelepon kembali, tetapi ponsel suaminya tidak aktif lagi,” kata sepupu Ibrahim, Hadiyu Muhammad.

Beberapa anggota keluarga Ibrahim mendatangi semua rumah sakit yang merawat para korban bom di Jakarta pada Senin (20/7). Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Kakak kandung Ibrahim, Toha Muhammad dan Mualif Suni, bersama Hadiyu mendatangi RS Polri, Kramat Jati.

Mereka menduga Ibrahim termasuk di antara sembilan korban tewas tersebut. Di pihak lain, sampai kemarin petugas forensik RS Polri masih terus melakukan identifikasi berbagai data untuk memastikan identitas empat korban tewas.

Bersamaan dengan itu, seorang staf dari Kedutaan Besar Belanda juga datang ke Instalasi Dokter Forensik RS Polri untuk memastikan apakah dua warganya yang hilang termasuk di antara korban tewas.

Hingga Selasa kemarin, Sucihani terus diliputi keresahan mengenai keberadaan suaminya. Pasangan suami-istri yang dikaruniai empat anak ini menetap di Dusun Kliwon, RT 28 RW 10, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Ketika mengunjungi rumah keluarga Ibrahim, tidak ada Sucihani. Istri Ibrahim ini lebih banyak mengurung diri di dalam rumahnya bersama anak keempatnya yang masih berusia tiga bulan. Rumahnya terkunci rapat, sedangkan tiga anaknya, yakni Sobrina (13) siswi kelas I SMP, Misrina (10) murid kelas IV SD, dan Ismail (7) murid kelas I SD, masih di sekolah.

”Keluarga sudah mengecek jenazah korban bom di RS Polri bukan Ibrahim. Kami sudah tanya kepada polisi tentang hilangnya Ibrahim, tetapi tetap belum ada petunjuk,” tutur Sabil Kurniawan (38), kakak ipar Ibrahim.

Keberadaan Ibrahim bagi keluarga kian misterius. Petugas hingga sekarang hanya menemukan sembilan korban tewas. Apabila diasumsikan salah satu korban tewas itu adalah Ibrahim, seharusnya Toha Muhamad dan Mualif Suni yang memeriksa jenazah di RS Polri bisa mengenali salah satu ciri Ibrahim di antara mayat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com