JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Intelijen Negara (BIN) mengakui kecolongan atas insiden meledaknya bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, Jumat (17/7) ini.
"Kejadian ini sama sekali tidak terdeteksi oleh kita. Begini saja, pengamanan sudah begitu cukup kuat di hotel tetapi masih bisa lolos. Soal kebobolan kapan saja bisa. Bukan negara kita saja, yang super power saja bisa kebobolan," kata Kepala BIN Syamsir Siregar ketika ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta, Jumat (17/7).
Ia menegaskan, status Jakarta saat ini dalam kondisi aman, tetapi masih ada hal-hal yang memang mecurigakan. Kendati demikian, BIN tidak meningkatkan status siaga serta tidak memperketat pengamanannya."Hanya siaga pemilu saja. Tetapi temuan di lapangan ada. Tidak usah saya kasih tahu siapa dia (tersangka) itu masih dalam rahasia kami," ujarnya.
Terkait kabar bahwa sebelumnya Australia telah mengingatkan tentang Jamaah Islamiah yang akan beraksi kembali, Syamsir membantahnya. Ia menegaskan tidak ada peringatan apa pun yang masuk ke pihaknya.
"Kapan memperingatkan, kau ngarang saja. Tidak ada itu. Kau tanya saja sama asingnya. Kalau tentang kebobolan, memangnya aku Tuhan," tegasnya.
Ia menjelaskan, kejadian ini tidak menunjukkan pada agama tertentu atau pun kelompok tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.