Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Obyek Vital di Cilacap Diperketat

Kompas.com - 17/07/2009, 16:20 WIB

CILACAP, KOMPAS.com — Pengamanan pada sejumlah obyek vital nasional yang berada di Kabupaten Cilacap kian diperketat menyusul peledakan bom pada dua hotel di Jakarta, Jumat (17/7). Terlebih belum lama ini Tim Detasemen Khusus 88 menemukan bom rakitan yang disembunyikan di kolam ikan warga di Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap.

Kepala Kepolisian Wilayah Banyumas Komisaris Besar Muhammad Ghufron mengatakan, penjagaan di sekitar obyek vital di Cilacap sebenarnya sudah siaga satu sejak pemilihan umum presiden. Namun, dengan adanya peledakan bom di Jakarta, penjagaan di kawasan obyek vital semakin diperketat. Beberapa di antaranya adalah Kilang Minyak Pertamina, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dan pabrik semen PT Holcim. "Hingga sekarang, kami belum menarik pasukan di obyek-obyek vital tersebut," katanya.

Ghufron juga mengimbau agar masyarakat ikut berperan aktif menjaga keamanan di lingkungan sekitar. Kalau ada warga pendatang yang mencurigakan, sebaiknya langsung diamati dan melaporkannya kepada kepolisian setempat. Apalagi baru-baru ini Tim Densus 88 mengindikasikan komplotan teroris bersembunyi di Cilacap, dan belakangan ditemukan bom rakitan di Desa Pasuruhan. "Kalau ada warga yang perilakunya mencurigakan, segeralah melaporkannya ke kepolisian setempat," jelasnya.

Selain mengandalkan pasukan kepolisian, PLTU Cilacap juga mengerahkan personel keamanan internal sebanyak 300 orang untuk mengamankan asetnya. Kawasan pembangkit itu juga ikut dijaga oleh personel Angkatan Laut karena letak PLTU Cilacap berada di pesisir Cilacap.

Selain mengamankan aset, Manajer Teknik PLTU Cilacap Sutikno mengatakan, pihaknya juga memperketat penjagaan terhadap 150 tenaga kerja asing yang umumnya warga negara China selama bertugas di PLTU Cilacap. "Mereka dikawal ketat sejak berangkat dari hotel hingga sampai di pembangkit," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com