JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras aksi teror bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta. "Kami sangat mengutuk tindakan itu karena telah menghilangkan nyawa orang yang tidak berdosa," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi usai peresmian Masjid Al Hikam serta pembangunan Pesantren Mahasiswa Al Hikam II di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Dikatakannya, tak ada satu pun alasan yang bisa membenarkan aksi teror itu. Jika pun dilakukan atas dasar agama, menurut dia, tetap saja tak dapat dibenarkan karena selain telah menghilangkan nyawa manusia tak berdosa, juga karena tak diketahui jelas motifnya.
"Korban, baik yang tewas atau terluka, belum tentu tahu masalahnya. Jadi, kalau ada masalah jangan libatkan orang yang tidak berdosa dan tidak tahu menahu," katanya.
Hasyim meminta pemerintah menyelidiki dan mengusut tuntas serta terbuka aksi terorisme yang memakan korban tewas sembilan orang dan korban terluka 52 orang itu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menganggap pemerintah, terutama pihak keamanan kecolongan dengan terjadinya ledakan di dua hotel tersebut. "Pemerintah harus mengamankan keadaan, harus ada kewaspadaan tinggi, jangan kecolongan lagi," katanya.
Ma’ruf mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tetap tenang dan tidak terpancing. Ia juga menolak keras tindakan jika ada pihak yang mengaitkan teror itu dengan gerakan jihad Islam. "Islam tidak mengajarkan teror. Teror beda dengan jihad. Kami mengutuk sangat keras aksi terorisme," katanya.