Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuddy Minta Restu Jadi Calon Ketum Golkar

Kompas.com - 15/07/2009, 17:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Departemen Organisasi Kaderisasi dan Kepemudaan DPP Partai Golkar, yang selama ini dikenal sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Pasangan JK-Win, Yuddy Chrisnandy, tanpa diduga meminta restu Ketua Umum DPP Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla untuk menjadi calon Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bahkan, Yuddy juga terang-terangan minta dukungan dari pengurus DPP Partai Golkar lainnya.

Permintaan restu itu disampaikan Yuddy di tengah-tengah rapat pleno DPP Partai Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (15/7) sore.

Demikian terungkap dari informasi yang diterima Kompas dari kalangan orang dalam Partai Golkar yang mengikuti rapat, saat menunggu rapat pleno DPP Partai Golkar, Rabu sore. Rapat diselenggarakan tertutup dan hanya dihadiri oleh anggota DPP Partai Golkar yang berjumlah 33 orang.

Sebelum rapat dimulai, Yuddy membagi-bagikan dua lembar visi politiknya yang banyak disebut sebagai wacana menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Oktober mendatang.

Lembaran visi politik Yuddy diberi judul "Tantangan Internal dan Eksternal Partai Golkar, Solusi Menuju Kebangkitan Partai Golkar". Visi itu berupa lima tantangan internal Partai Golkar dan lima tantangan eksternalnya. Salah satu tantangan internal Partai Golkar adalah lemahnya idealisme dan menguatnya budaya pragmatisme di tubuh Partai Golkar. Sedangkan tantangan eksternalnya di antaranya adalah dislokasi sosial dari aktivitas partai ke entrepreneur serta krisis identitas dan ideologi kepercayaan rakyat kepada partai politik.

Untuk menyelamatkan Partai Golkar, Yuddy memberikan usulan di antaranya perlunya reformasi, revitalisasi dan regenerasi serta optimalisasi potensi generasi muda dengan komposisi 70 persen anak muda Partai Golkar.

Partai Golkar juga diusulkan membangun kekuatan sosial baru, yakni  lapisan dalam masyarakat yang sadar hakikat perjuangan politik dan memiliki kepercayaan terhadap partai untuk memperjuangkan kesejahteraan serta keadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com