Pencairan Tunjangan Guru Madrasah Kacau

PROBOLINGGO, KOMPAS - Proses pengambilan buku rekening bank untuk pencairan tunjangan fungsional guru madrasah di Kabupaten Probolinggo berlangsung kacau. Hal ini terjadi saat mereka antre di Kantor BRI Cabang Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (4/7).

Kedatangan para guru ke kantor BRI tersebut untuk menandatangani buku rekening baru sekaligus membawanya pulang berikut kartu ATM. Pengisian formulirnya sudah dilakukan pada pertengahan Juni lalu di Pendapa Departemen Agama Kantor Wilayah Probolinggo.

Mulai sekitar pukul 07.00, para guru terus berdatangan. Sementara, loket pelayanan hanya ada empat meja. Akibatnya, pada pukul 08.00, telah terjadi penumpukan massa di depan pintu kantor BRI. Massa masih bergerombol dan berdesakan sampai sore hari.

Petugas keamanan BRI yang hanya terdiri atas empat orang kewalahan mengatur massa yang berdesakan di depan pintu. Insiden pecahnya kaca depan kantor BRI pun tak terhindarkan karena massa terus merangsek. Salah seorang petugas keamanan BRI sempat menudingkan laras senapannya ke atas untuk menertibkan massa.

Sejumlah guru perempuan lemas karena terlalu lama berdiri dan kepanasan. Mereka yang datang sejak pagi hari itu pun banyak yang mundur karena tidak kuat.

"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Untuk menerima tunjangan yang dirapel per enam bulan, kami harus berdesakan. Tak ada informasi pembagian jadwal pengambilan," kata Fadilah, guru MTs Darul Mukhlashin.