Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria SW Soemardjono Selalu Bertanya

Kompas.com - 25/06/2009, 06:03 WIB

Karena jiwa ilmuwan itu mesti tidak ada kehendak untuk memaksakan pendapat kepada orang lain. Memonopoli kebenaran, itu harus jauh. 

Mengapa memilih hukum agraria?
Hukum itu karena lekat dengan keadilan, ini sudah sesuai dengan nasihat orangtua, bahwa kami anak-anaknya harus berguna bagi orang lain. Mengapa hukum agraria karena almarhum Profesor Suhardi yang menghendaki, beliau itu memempunyai karakter yang unik, guru besar yang tidak mengarahkan atau mendikte asistennya.

Saya pada awalnya agak bingung. Lalu kalau saya memberi kuliah itu kuliah apa, ya tolong cari sendiri bahannya. Jadi justru karena cara yang tidak khusus itu saya belajar menemukan segala sesuatu dari diri saya sendiri.

Ketidaktergantungan pada orang lain itu saya dapat dari Prof Suhardi. Orang itu kalau diberi kepercayaan, dan itu berat, karena berat saya akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memberikan yang terbaik.

Mungkin kalau dulu saya diarahkan ada perasaan tergantung. Hal ini  ini sesuai dengan didikan dari rumah, saya dibiarkan berkembang sendiri. Kebetulan  di UGM, Prof Suhardi dengan cara khas memberi kepercayaaan segala sesuatu sendiri, kalau perlu bisa berdiskusi. Akhirnya saya menemukan hukum agaria itu ya mulai dari tungganglanggang sendiri.

Masalah tanah itu rawan, penuh dengan muatan konflik, apalagi Anda  sudah kritis sejak zaman Orde baru, tidak pernah merasa khawatir?
Saya itu khawatir dan takut kalau  tidak melakukan sesuatu yang harus saya lakukan.  Itu malah membuat saya takut. Atau melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan, itu yang harus ditakuti orang.

Saya tahu saya harus melakukan sesuatu, saya harus berpendapat, tetapi saya tidak melakukan itu, itu malah saya takut. Karena berarti ada yang salah dalam diri saya. Atau saya seharusnya tidak melakukan, tetapi saya lakukan, itu juga salah.

Menyampaikan pendapat itu harus obyektif -rasional, tetapi kita juga harus mempunyai empati. Antara yang di hati dan kepala itu nyambung, cara penyampaian menjauhkan subyektivitas sejauh mungkin.

Saya kira siapapun yang diberi kritik membangun, memberi solusi, ya kenapa harus khawatir. Bahwa kritik itu ditanggapi tadi saya katakan, kita harus bersyukur. Kalau tidak ditanggapi ya sudah, itu kan sudah exercise mental. Saya suka pepatah latin: Cogito ergo sum, saya berpikir karena itu saya ada. Lalu kalau kita ini berhenti berpikir kita ini kan nggak ada.
 
Agenda permasalahan apa yang  mendesak untuk diselesaikan pemerintah sekarang ini?
Yang pertama harmonisasi atau sinkronisasi peraturan perundang-undangan terkait sumber daya alam (SDA) yaitu tanah, air, hutan, tambang dan lain-lain.

Selama ini peraturan perundang-undangan SDA inkosisten, tumpang tindih satu sama lain dengan akibat degradasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam. Ada juga  ketimpangan dalam akses untuk perolehan dan pemanfaatan SDA dan  terdesaknya hak-hak masyarakat adat serta  masyarakat lokal terhadap SDA yang merupakan ruang hidupnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com