Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liek Wilarjo Ahli Fisika yang Juga Menulis Sosial

Kompas.com - 25/06/2009, 05:40 WIB

oleh Subur Tjahjono

KOMPAS.com-  Menilai sosok Liek Wilardjo (70) harus utuh. Hanya menilai dari “pandangan  pertama” bisa salah sangka, karena akan terkesan kaku, nyaris tanpa ekspresi, dan irit bicara. Namun, dengan menyimak tulisan-tulisannya di media massa dan penuturan orang-orang yang sudah lama berinteraksi dengan guru besar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini barulah tergambar secara lengkap sosok cendekiawan yang utuh dan interdisipliner itu.

Spesialisasi yang ditekuni secara serius oleh ilmuwan kelahiran Purworejo, 24 September 1939 itu adalah fisika dan matematika. Selain itu ia  meminati bidang filsafat ilmu, etika, pendidikan sains, bahasa keilmuan, dan telaah lintas agama.

”Kalau dibilang total ya total. Total dalam arti saya tidak nyambi jadi calo. Dagang ya tidak. Main valuta asing atau MLM (multi level marketing) tidak. Berpolitik juga enggak. Total dalam arti itu,” kata Pak Liek—sapaan akrab Liek Wilardjo--ketika diwawancarai Kompas di Rumah Makan Tempo Doeloe, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (15/6) lalu.

Akan tetapi, menurut dia,  total pun dalam arti terbatas, baik dalam kualitas maupun kuantitas, terbatas juga dalam cakupan. ”Saya berkecimpung dalam dua kategori, yakni spesialisasi (fisika dan matematika) dan beberapa bidang lain di luar spesialisasi, yaitu filsafat ilmu, bahasa keilmuan, etika, sedikit telaah lintas agama, dan pendidikan sains. Di luar itu tidak terlibat,” ujar alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada tahun 1964 itu.

Spesialisasi di bidang fisika dan matematika itu memang didukung oleh latar belakang pendidikan S2 tahun 1965 dan S3 tahun 1970  di Michigan State University, Amerika Serikat. Penghargaan doktor honoris causa tahun 1990 di bidang sains juga dapat menjadi ukuran bagaimana perguruan tinggi terkemuka seperti Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda, mengakui kecendekiawanannya. Ia dihargai karena menstandardidasi istilah-istilah fisika dan pandangan-pandangannya tentang ilmu yang normatif.

 Mantan Rektor UKSW Dr Sutarno (76) memberi gambaran yang lebih utuh tentang Pak Liek yang pernah menjadi Pembantu Rektor I UKSW ketika Sutarno menjadi rektor 1973-1978. ”Ia  apa adanya, terus terang, terkesan sombong, kurang diplomatis, sehingga sering menimbulkan salah paham atau antipati kalau melontarkan ide,” tutur Sutarno.

Padahal Pak Liek banyak idenya, seperti sistem kredit semester yang diperkenalkan Pak Liek di UKSW tahun 1973. Sistem kredit itu juga pertama diterapkan di Indonesia waktu itu. ”Menurut saya Pak Liek itu ilmuwan yang mumpuni, all round (serba bisa),” kata Sutarno.

Peneliti senior Lembaga Penelitian Percik di Salatiga, Dr Nico L Kana, menilai Pak Liek bukan tipe cendekiawan yang membutuhkan pentas dengan penonton yang bertepuk tangan. Pak Liek bukan sosok yang menonjol-nonjolkan diri. Meskipun demikian , Nico melihat sosok Pak Liek adalah cendekiawan yang selalu melihat segala hal secara utuh, sekalipun awalnya keahliannya adalah fisika dan matematika.

Salah seorang mahasiswanya di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro UKSW tahun 1975-1981, Dr Yuliman Purwanto, membuat catatan untuk peringatan 70 tahun di kampusnya tahun ini. Yuliman menilai, Pak Liek telah menjadi begawan humanisme lewat karya, perenungan, dan tulisan-tulisannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com