Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Atap Rumah Terbebas dari Bocor

Kompas.com - 24/06/2009, 17:40 WIB

KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, bagian pagar merupakan bagian utama pemberi ciri pada sebuah rumah. Namun, ada juga yang memilih lebih mengutamakan ciri rumahnya pada keindahan atap. Nah, agar atap tetap terlihat indah, sebaiknya Anda sayangi atap dengan merawatnya secara berkala.

Ciri khas sebuah rumah seringkali dilihat dari bagian atasnya yaitu pada bagian atap. Keberadaan atap sebagai penutup rumah menjadi nilai tersendiri pada bangunan. Selain memperindah bentuk bangunan, kehadiran atap juga memiliki fungsi penting sebagai pelindung rumah dari terpaan angin, panas, maupun hujan.

Sekarang ini, ada berbagai macam variasi atap yang ditawarkan perusahaan properti. Mulai dari model atap pelana, perisai, hingga kombinasi keduanya, membuat Anda semakin bingung memilih yang mana. Walaupun atap memiliki berbagai macam variasi, Anda tetap harus berhati-hati dalam memilihnya. Jika Anda salah memilih atap, maka kondisi rumah Anda tidak akan menjadi aman dan nyaman lagi.

Apalagi ketika musim hujan datang, jika atap tidak berfungsi dengan benar maka akan terjadi kebocoran. Pada umumnya, kebocoran disebabkan oleh empat hal.

Pertama, kurangnya perhatian Anda terhadap rancangan konstruksi kemiringan atap. Seharusnya, atap rumah memiliki sudut kemiringan minimal 30 derajat supaya air dapat mengalir dengan lancar. Jangan sampai tingkat kemiringannya melebihi standar minimal kemiringan atap. Hati-hati, jika tingkat kemiringannya lebih dari 30 derajat, maka genteng akan gampang merosot.

Kedua, kesalahan dan kecerobohan pemasangan. Pemasangan genteng yang tidak rapi membuat atap memiliki rongga yang mengundang datangnya air di musim hujan. Memasang genteng wuwungan atau nok dengan semen yang seirit-iritnya juga akan memicu rembesan air ke bawah. 

Ketiga, pemilihan bahan yang digunakan. Penggunaan atap lembaran seperti asbes, semen fiber, ardex, seng antikarat, atau bitumen (aspal) lebih baik dibandingkan dengan material seperti genteng tanah liat, genteng beton, keramik, atau kayu sirap. Hal ini dikarenakan, rongga antarbidang material asbes memberikan toleransi kemiringan hingga kurang dari 30 derajat, sehingga air akan tetap dapat mengalir dengan lancar.

Keempat, faktor kondisi alam. Perubahan panas clan dingin secara terus-menerus akan membuat material penutup rumah menjadi aus atau berubah. Retak-retak kecil di atap rumah clapat menyebabkan air masuk. Semakin clibiarkan, air yang merembes akan semakin banyak clan membuat retakan semakin besar. Oleh sebab itu, gunakanlah atap yang berponclasi kuat.

Oleh sebab itu, agar rumah Anda tidak mengalami kebocoran. Sebaiknya Anda telah mempersiapkan atap rumah Anda dengan pondasi yang kuat dan model yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkualitas. (INO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com