MAGELANG, KOMPAS.com — TNI Angkatan Darat (AD) siap mendukung pengamanan untuk pemilu presiden (pilpres) 8 Juli mendatang. Selain kekuatan personel, kesiapan ini juga ditunjukkan oleh kelaikan kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki.
"Semua alutsista yang ada, termasuk sarana prasarana pendukung seperti helikopter dan mobil operasional, semua telah dicek dan dinyatakan berada dalam kondisi baik, siap untuk digunakan untuk mendukung kegiatan pengamanan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko saat ditemui di sela-sela acara penutupan Pekan Olah Raga Angkatan Darat (PORAD) VI di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Rabu (24/6).
Seperti sempat diberitakan sebelumnya, beberapa helikopter milik TNI termasuk TNI AD jatuh dan menimbulkan korban jiwa. Namun, dari pengecekan yang telah dilakukan sebelumnya, Agustadi mengatakan, peristiwa serupa tidak akan terjadi dalam pengamanan pilpres karena semua helikopter yang ada sekarang dijamin laik terbang.
Dalam kegiatan pengamanan ini, TNI AD tidak menambah jumlah alutsista yang dimiliki. Pengadaan tambahan alat dan persenjataan baru bisa dilakukan pada tahun anggaran 2010 mendatang.
Untuk mengamankan pilpres, TNI AD memiliki kekuatan personel sebanyak 100 batalyon. Satu batalyon terdiri dari sekitar 500-650 prajurit. Kekuatan ini siap dikerahkan jika sewaktu-waktu polisi membutuhkan bantuan.
Seperti juga saat pelaksanaan pemilu legislatif April lalu, Agustadi mengatakan, pada pilpres kali ini TNI tetap bertahan menjaga netralitasnya.
"Namun, jika memang ada yang terbukti tidak netral, silakan dilaporkan kepada kami, ujarnya. Mereka yang tidak dapat menjaga netralitas TNI akan ditindak dan diberi sanksi tegas," katanya.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmojo mengatakan, dalam pilpres mendatang, pihaknya siap untuk mengerahkan seluruh kekuatan personel yang dimiliki, sekitar 33.000 orang.
"Sebanyak 33.000 personel ini, termasuk saya sendiri di dalamnya, siap turun ke lapangan untuk mengamankan pelaksanaan pilpres," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.