JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono meragukan hasil survei Puskaptis maupun Indonesia Development Monitoring. Khsusus untuk Puskaptis, tim mencatat sejumlah ketidakakuratan hasil survei lembaga itu.
Demikian siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/6), dari Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono yang mengatasnamakan Wakil Ketua Dewan Pakar Bima Arya Sugiarto.
Menurut siaran pers itu, sejumlah hasil survei Puskaptis yang meleset dari perhitungan manual KPU adalah pada Pemilihan Kepala Daaerah Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Pemilihan Legislatif lalu.
Sedangkan untuk IDM, tim SBY-Boediono mempertanyakan metodologi penarikan sampel yang tidak menggunakan teknik multistage random sampling secara murni. Penggunaan gabungan teknik wawancara melalui tatap muka, wawancara telepon, serta SMS dinilai sangat mempengaruhi tingkat akurasi hasil survei.
Teknik itu juga dinilai tidak bisa mewakili sebaran demografis responden. sehingga hasilnya juga kurang bisa dipertanggungjawabkan. "Terlalu riskan menyimpulkan bahwa tingkat elektabilitas SBY-Boediono mengalami penurunan signifikan sementara tingkat elektabilitas JK-Wiranto dan Mega-Prabowo mengalami kenaikan signifikan," kata siaran pers itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.