Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Survei Independen, Bagaimana Pertanyaannya?

Kompas.com - 22/06/2009, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei sejumlah lembaga survei yang semakin sering dipublikasikan menjelang pelaksanaan pemilu presiden, 8 Juli, semakin sering dikritisi, terutama mengenai independensi lembaga yang melakukan survei.

Ketua Pedoman Indonesia Fadjrul Rakhman mengatakan, lembaga survei sah-sah saja mengaku independen. Namun, ia meragukan jika pertanyaan yang diajukan kepada responden juga independen.

"Memang bisa saja lembaga survei mengatakan tidak dibiayai, independen dalam melakukan survei. Namun, tidak berarti independen dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan," kata Fadjrul saat mengkritisi hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) di Jakarta, Senin (22/6).

Hasil survei IDM menunjukkan, pasangan Mega-Prabowo dengan perolehan angka 44,13 persen mengungguli pasangan SBY-Boediono (30,43 persen) dan JK-Wiranto (13,2 persen).

Sebagai gambaran, pertanyaan yang diajukan di antaranya untuk bidang hukum seputar pemberantasan korupsi yang cukup signifikan, dari sektor keamanan tentang masalah Indonesia-Malaysia seputar Ambalat, serta dari sisi ekonomi naiknya harga BBM dan tingkat suku bunga.

"Saya terkaget-kaget melihat daftar pertanyaannya karena jawaban atas pertanyaan ini mengarahkan pada pasangan nomor satu (Mega-Prabowo)," ujarnya. Ia mengusulkan agar pertanyaan yang sama diuji oleh lembaga lain untuk melihat kesahihan hasil.

Kendati demikian, Fadjrul mengapresiasi keterbukaan IDM menyampaikan daftar pertanyaan yang diajukan kepada publik. "Jarang lembaga survei mau membuka pertanyaannnya," kata Fadjrul yang pernah mencalonkan diri sebagai capres independen ini.

Menanggapi kritik ini, Direktur IDM Dwi Mardianto menyatakan, pertanyaan yang diajukan sama sekali tidak mengarahkan responden. "Sesuai dengan kondisi saat ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com