Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas JK-Wiranto Merangkak Naik, Besar Peluang Dua Putaran

Kompas.com - 21/06/2009, 15:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan persepsi publik terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win), naik 4,83 persen selama dua periode survei. Merangkaknya JK ini diperkirakan akan mendorong pemilu presiden dua putaran.

"Pada survei 11-17 Mei 2009, perolehan JK-Win 12,37 persen. Lalu pada 4-11 Juni 2009, JK-Win naik menjadi 17,20 persen. Adapun persepsi publik terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut satu dan dua menurun. Jika pada 8 Juli nanti keadaannya seperti ini, kemungkinan besar pilpres putaran kedua terjadi," ujar Pengamat Politik, Muhlizar, di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (21/6). Ia menanggapi survei yang dilakukan Puskaptis.

Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengatakan, pada survei kedua, Megawati-Prabowo turun 2,09 persen dari survei pertama. Adapun pasangan SBY-Boediono turun 5,24 persen pada survei kedua.

Menurut Puskaptis, naiknya persepsi masyarakat terhadap JK-Win disebabkan oleh visi-misi yang ditawarkan pasangan tersebut. Selama ini, lanjutnya, JK-Win gencar berkampanye melalui televisi dan radio dengan "Lebih Cepat Lebih Baik"-nya.

"Apalagi, melihat mesin politik SBY-Boediono dan Mega-Pro tidak dihidupkan. Terutama partai-partai koalisinya," imbuh Muhlizar yang juga mantan anggota Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com