Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Indonesia Semakin Tertinggal

Kompas.com - 21/06/2009, 06:47 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden (cawapres) Wiranto menilai Indonesia akan semakin tertinggal dari negara lain bila pemimpin tidak memiliki keberanian menetapkan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi. "Kita sudah ketinggalan sehingga tanpa ada kecepatan dan keberanian mematok angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin bisa susul ketertinggalan dari negara lain," kata Wiranto di Palangkaraya, Sabtu (20/6) petang.
     
Wiranto mengemukakan hal itu saat kampanye dialogis bersama sekitar 500 pendukungnya di Gedung Pertemuan Umum Tambun Bungai, Palangkaraya, dalam rangkaian kegiatan kampanye nasionalnya sebagai cawapres dari Partai Golkar dan Partai Hanura. Kampanye Wiranto molor sekitar tiga jam dari jadwal yang seharusnya digelar pukul 14.00 WIB diundur menjadi pukul 17.15 WIB karena padatnya kegiatan kampanye pagi yang dilakukan di Palembang.
      
Wiranto mengakui, Indonesia telah mengalami kemajuan dari masa ke masa dan telah dikelola dengan baik oleh pemerintahan terdahulu, baik saat masa Megawati, maupun Susilo Bambang Yudhoyono. "Tetapi kemajuan itu belum cukup membawa Indonesia unggul dalam persaingan global dan belum cukup sejahterakan masyarakat," katanya.
     
Oleh karena itu, Wiranto dan pasangannya, Jusuf Kalla, berani mematok bahwa angka pertumbuhan ekonomi delapan persen sebagai langkah akselerasi. "Tanpa kecepatan ini, tidak mungkin bisa menyamai posisi negara lain yang sudah maju," katanya.
      
Wiranto memaparkan bahwa masih ada banyak penduduk menderita
kemiskinan dan menganggur dengan angka yang juga fluktuatif. Sasaran yang ingin dicapai pemerintah saat ini menekan angka kemiskinan dari 16,8 persen menjadi 8,4 persen selama lima tahun hingga 2009 juga dinilainya belum tercapai.
     
"Kemiskinan dan pengangguran menjadi hal pokok yang masih dihadapi Indonesia ke depannya," ujar Wiranto.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com