Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Selamatkan Kekayaan Nasional

Kompas.com - 19/06/2009, 05:24 WIB
 

KOMPAS.com - Indonesia teramat kaya. Seharusnya tidak perlu lagi ada kekhawatiran bangsa ini bakal kekurangan modal awal untuk bisa bangkit dari keterpurukan dan kemiskinan, seperti sekarang.

Begitu kata calon wakil presiden Prabowo Subianto, Rabu (3/6), dalam suatu wawancara khusus dengan Kompas di Klub Eksekutif Bimasena, Jakarta Selatan.

Sepanjang perbincangan, Prabowo berkali-kali juga memaparkan sejumlah angka, data, dan argumen untuk mendukung optimismenya mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

Sebagai negara yang beruntung, salah satunya secara geografis, Indonesia memang punya modal awal yang besar. Misalkan, dari besaran volume curah hujan yang turun sepanjang tahun di bumi nusantara ini.

”Volume air hujan yang turun semalam di Bogor, Jawa Barat, jumlahnya setara dengan total volume air hujan di kawasan barat Benua Australia yang turun selama setahun penuh. Coba bayangkan itu,” ujar Prabowo.

Secara geografis, letak Indonesia yang memiliki iklim tropis itu pun bisa dijadikan modal awal yang menguntungkan. Sebanyak 11 persen dari total 27 persen daerah tropis dunia ada di Indonesia. Dengan iklim seperti itu, Indonesia bisa menjadi gudang pangan dunia karena banyak tumbuhan bisa ditanam dan dipanen sepanjang tahun.

”Negeri ini kaya raya. Namun, masalahnya, sejak awal merdeka sampai sekarang kita selalu mengalami kebocoran kekayaan nasional yang sangat besar,” ujar Prabowo.

Akibatnya, hal itu mendegradasi seluruh lini kehidupan mulai dari budaya, mental, pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat.

Tuduhan itu bukannya tanpa landasan data. Mengutip data Badan Pusat Statistik, Prabowo memaparkan, seharusnya devisa yang dimiliki Indonesia bisa bertambah sebesar 27 miliar dollar AS rata-rata per tahun atau sekitar 297 miliar dollar AS dalam 11 tahun.

Angka itu diperoleh Prabowo dari menghitung selisih neraca ekspor dan impor. Akan tetapi, surplus tersebut tidak tecermin dalam kondisi keuangan negara saat ini, termasuk dalam hal devisa negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com