Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gresik Raih Adipura Ke-5

Kompas.com - 05/06/2009, 15:36 WIB

GRESIK, KOMPAS.com — Tahun ini Kabupaten Gresik meraih Piala Adipura penghargaan untuk kebersihan kota kategori kota sedang kelima kalinya. Selain itu, pada tahun 2009 sebanyak enam sekolah di Gresik menerima penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata atau sekolah yang berorientasi lingkungan.

SMP Negeri 1 Kedamean dan SMP Negeri 4 Gresik meraih piala Adiwiyata Mandiri. SMP Negeri 2 Kebomas, SMA Negeri 1 Wringinanom dan SMA Semen Gresik memperoleh Adiwiyata. Sedangkan SD Negeri Petrokimia Gresik meraih Predikat Calon Sekolah Adiwiyata.

Bupati Gresik Robbach Masum menjelaskan, selama ini pemerintah dan warga Gresik punya komitmen dan berhasil menjaga kebersihan dan keindahan kota. Sebagai kota sedang, perkembangan Kota Gresik diikuti dengan penataan kota dan penambahan ruang terbuka hijau. Penghutanan kota menyinergikan program Pemkab Gresik dengan beberapa perusahaan besar di Gresik.

Menurut Robbach, mempertahankan dan meraih Adipura lima kali berturut-turut bagi kota industri seperti di Gresik, bukanlah suatu pekerjaan mudah. Perkembangan kaum urban yang disertai dengan pendirian perumahan warga membutuhkan teknis khusus dan kerja keras untuk penataannya.

"Konsep-konsep yang diterapkan semuanya harus diarahkan pada kebersihan, keindahan, dan berorientasi lingkungan yang sehat. Betapa sulitnya mengatur itu, apalagi di Gresik berdiri ratusan bahkan ribuan pabrik, baik kecil maupun besar," katanya.

Pemkab Gresik mengatur Kota Gresik agar terus bersih dan hijau seperti penghutanan kota dengan pohon pelindung dan pohon produktif. Program itu bersinergi dengan beberapa perusahaan di Gresik. "Dukungan perusahaan tak hanya menghutankan kota, bahkan sampai memberikan bantuan bibit tanaman ke seluruh desa melalui kepala desa masing-masing," katanya.

Untuk memotivasi warga, Pemkab Gresik juga membuat program pohon jariyah dengan memberikan santunan kepada keluarga dari masyarakat Gresik yang meninggal dunia sebesar Rp 1 juta. Sebagai kompensasi ahli warisnya diwajibkan menanam satu pohon produktif. Program itu sudah dimulai sejak Juli 2006 dikuatkan Bupati Gresik menerbitkan Perbup Nomor 19 tahun 2008 tentang pemberian santunan kematian bagi masyarakat Kabupaten Gresik pada 7 Juli 2008. Pengawasan penanaman pohon dilakukan oleh kepala desa dengan koordinasi camat dan dilaporkan kepada bupati.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Gresik Hari Syawaludin menambahkan, penilaian diarahkan pada beberapa komponen dengan bobot dan skor masing-masing yang kemudian dijumlahkan. Di antara komponen itu. pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, kebersihan tempat-tempat umum dan ruang terbuka hijau, kebersihan pasar, terminal, sekolah, rumah sakit, perkantoran, perairan terbuka, pelabuhan, rumah sakit, puskesmas, penataan kota, pemukiman, dan lain sebagainya. Masing-masing komponen dinilai berdasarkan beberapa unsur atau subkomponen. Tiap subkomponen dinilai dengan skor dari nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 100.

Khusus untuk program Adiwiyata Pemkab Gresik telah banyak memberikan bantuan stimulus ke sekolah-sekolah, seperti bantuan membangun TPA komunal di sekolah. Selain itu, Pemkab Gresik juga memfasilitasi kerja sama antara sekolah dan perusahaan yang ada di Gresik serta program bantuan lain yang diarahkan pada pembangunan lingkungan sekolah bersih dan hijau.

Bantuan pembangunan sampah komunal di antaranya di SMP Negeri 2 Kebomas yang meraih Adiwiyata sejak 2008. Sekolah itu dapat memilah sampah mendaur ulang sampah anorganik menjadi semacam kerajinan dan memproses sampah organik menjadi kompos.

Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah mewajibkan setiap orang untuk melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan yang dimaksud termasuk pengurangan, pemilahan, pemanfaatan kembali (daur ulang), dan pengolahan akhir. Implikasi dari pengelolaan sampah sebagaimana yang dimaksudkan oleh undang-undang tersebut diterapkan dalam penilaian Adipura tahun 2008-2009 sebagai salah satu komponen yang mempunyai bobot tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com