Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Pedagang Tradisional Jabar Turun 30 Persen

Kompas.com - 31/05/2009, 22:45 WIB

 

 

BANDUNG,KOMPAS.com-Pendapatan pedagang tradisional di Jawa Barat menurun sekitar 30 persen akibat semakin gencarnya pembangunan ritel modern.

Di Jabar terdapat sekitar 700 pasar tradisional dengan jumlah pedagang masing-masing 1.000-2.000 orang.

Pembina Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Daerah Jabar, HD Sutisno di Bandung, Minggu (31/5), mengatakan, total omzet para pedagang di Pasar Induk Caringin, Bandung saat ini misalnya, sekitar Rp 20 miliar per hari.

Angka itu menurun dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 30 miliar per hari. Jumlah pedagang di pasar itu sekitar 4.000 orang. "Omzet pedagang tradisional yang dulu Rp 2 juta per hari, menjadi Rp 1 juta. Saya t ak setuju supermarket diizinkan dekat pasar tradisional," katanya.

Selama ini, lokasi ritel modern seperti minimarket, supermarket, dan hipermarket kerap berdekatan dengan pasar tradisional. Menurut Sutisno, pasar tradisional sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan mendapat pembinaan dari pemerintah kolonialisme itu.

Pada masa orde baru, keberadaan pasar tradisional masih cukup terlindungi dengan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1983 tentang Bantuan Kredit Pembangunan dan Pemugaran Pasar. Sejak tahun 1998, kondisi pasar tradisional mulai meredup.

"Pasar tradisional seharusnya dibenahi. Bukan dibongkar lalu dijadikan supermarket. Kalau pun dibangun gedung, pedagang hanya ditempatkan di basement," katanya.

Sistem itu sering membuat pendapatan pedagang menurun sehingga berjualan di depan gedung. Akhirnya, mereka pun dike jar-kejar petugas ketertiban karena berjualan di jalan. Menurut Sutisno, pedagang seharusnya dibantu dengan kredit. Mereka tak akan lari karena kiosnya dijadikan agunan. Kemajuan pasar tradisional juga akan menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan asli daerah setempat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com