Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Budaya Kecolongan Kegiatan Politik SBY-Boediono

Kompas.com - 29/05/2009, 15:32 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Pengelola Taman Budaya Denpasar mengaku kecolongan karena memberi izin kepada organisasi masyarakat Indonesia Baru terkait kegiatan politik dukungan kepada capres SBY-Boediono. Padahal, Taman Budaya Denpasar dilarang menerima dan menggelar kegiatan selain kesenian dan budaya.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Bali kembali mengoreksi perizinan penggunaan Taman Budaya. Setelah peristiwa tersebut, perizinan harus sepengetahuan Gubernur Bali dan Kepala Dinas Kebudayaan Bali.

Kepala Taman Budaya Denpasar Dewa Nurjana mengaku bersalah telah memberikan izin kepada Indonesia Baru menggunakan salah satu panggung terbuka di Taman Budaya. "Kami menerima surat izin pemakaian untuk rapat kesenian dari Indonesia Baru. Kami tidak tahu ternyata izin yang tertulis berbeda dengan kenyataannya," katanya di Denpasar.

Karena itu, ia meminta maaf kepada masyarakat Bali atas keteledorannya dalam pemberian izin pemakaian. Alasannya, selama ini Taman Budaya tidak pernah dipakai kegiatan yang berbau politik. "Kami khawatir masyarakat mengira kami memihak kepada capres tertentu," ujarnya.

Pada Rabu (27/5) malam, Indonesia Baru pusat melantik kepengurusan di Bali di Taman Budaya. Dalam kegiatan itu, para peserta menyerukan yel-yel dukungan kepada capres SBY-Boediono.

Hadir pada acara tersebut Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Gusti Bagus Alit Putra, Ketua Indonesia Baru Pusat S Budi Santosa, puluhan pengurus Partai Demokrat Bali, dan masyarakat. Alit Putra juga sempat mengajak peserta mendukung SBY-Boediono.

Sekretaris Tim Kampanye SBY-Boediono dari Partai Demokrat Bali I Made Mudarta membenarkan adanya penggalangan dukungan kepada SBY-Boediono oleh Indonesia Baru di Taman Budaya. Menurut dia, kegiatan tersebut inisiatif Indonesia Baru dalam mendeklarasikan dukungannya terhadap capres Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com