Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Jargon Perekonomian Tak Menjamin Calon Terpilih

Kompas.com - 27/05/2009, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pemilu presiden pada tanggal 8 Juli mendatang membuat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden beserta tim suksesnya harus makin giat 'berjualan'. Tak terkecuali jualan jargon dan konsep perekonomian yang kerap berseliweran dalam setiap orasi, debat maupun sergah pendapat di media massa.

Namun sayangnya, pengamat politik Andrinof Chaniago dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan, jualan jargon dan konsep perekonomian yang cenderung populis belum tentu menjamin pasangan calon akan terpilih dalam Pilpres mendatang. "Masyarakat awam belum tentu mengusung pasangan yang menonjolkan ideologi ekonomi tertentu yang sifatnya populis bukanlah kekuatan utama untuk merangkul pemilih," tutur Andrinof kepada Kompas.com, Rabu (27/5).

Menurut Andrinof, faktor kultural masih menjadi pertimbangan bagi masyarakat awam dalam memilih pasangan capres dan cawapres nantinya. Faktor kultural yang dimaksud Andrinof terangkum dalam gaya kepemimpinan calon yang bersangkutan. Andrinof mengatakan, masyarakat awam masih menyukai seorang tokoh dengan gaya kepemimpinan yang tenang dan saksama tetapi tegas.

Selain itu, masyarakat awam juga akan sangat memperhatikan integritas dan latar belakang kepribadian calon yang akan dipilihnya. Menanggapi maraknya jualan jargon dan konsep perekonomian yang tengah berlangsung antara pasangan calon dan tim suksesnya, Andrinof menilai belum ada satu pun pasangan calon yang mempersoalkan ideologi dan konsep perekonomian yang substantif.

"Ini masih pada tataran keberpihakan ke sini, ke situ. Belum murni pertarungan ideologi ekonomi," ujar Andrinof. Masyarakat bisa memperhatikan dengan saksama ketika calon merumuskan ideologi ekonominya dalam tujuan dan sasaran serta cara atau implementasinya yang langsung menukik ke akar rumput masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com