JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pemilu presiden pada tanggal 8 Juli mendatang membuat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden beserta tim suksesnya harus makin giat 'berjualan'. Tak terkecuali jualan jargon dan konsep perekonomian yang kerap berseliweran dalam setiap orasi, debat maupun sergah pendapat di media massa.
Namun sayangnya, pengamat politik Andrinof Chaniago dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan, jualan jargon dan konsep perekonomian yang cenderung populis belum tentu menjamin pasangan calon akan terpilih dalam Pilpres mendatang. "Masyarakat awam belum tentu mengusung pasangan yang menonjolkan ideologi ekonomi tertentu yang sifatnya populis bukanlah kekuatan utama untuk merangkul pemilih," tutur Andrinof kepada Kompas.com, Rabu (27/5).
Menurut Andrinof, faktor kultural masih menjadi pertimbangan bagi masyarakat awam dalam memilih pasangan capres dan cawapres nantinya. Faktor kultural yang dimaksud Andrinof terangkum dalam gaya kepemimpinan calon yang bersangkutan. Andrinof mengatakan, masyarakat awam masih menyukai seorang tokoh dengan gaya kepemimpinan yang tenang dan saksama tetapi tegas.
Selain itu, masyarakat awam juga akan sangat memperhatikan integritas dan latar belakang kepribadian calon yang akan dipilihnya. Menanggapi maraknya jualan jargon dan konsep perekonomian yang tengah berlangsung antara pasangan calon dan tim suksesnya, Andrinof menilai belum ada satu pun pasangan calon yang mempersoalkan ideologi dan konsep perekonomian yang substantif.
"Ini masih pada tataran keberpihakan ke sini, ke situ. Belum murni pertarungan ideologi ekonomi," ujar Andrinof. Masyarakat bisa memperhatikan dengan saksama ketika calon merumuskan ideologi ekonominya dalam tujuan dan sasaran serta cara atau implementasinya yang langsung menukik ke akar rumput masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.