JAKARTA,KOMPAS.com-Slogan "Lebih Cepat Lebih Baik" bagi pasangan JK-Wiranto bukan sekedar penanda beda. Slogan itu lebih sebagai aktualisasi. Memang begitu yang selama ini dijalankan.
Selalu lebih cepat. Deklarasi capres JK-Wiranto menjadi yang pertama dibanding dua pasangan capres lain. Di saat pasangan capres lain masih mencari "teman seiring". JK-Wiranto sudah "bersanding".
Di saat yang lain masih membentuk tim sukses. JK-Wiranto sudah melesat "road show" beberapa daerah. Pasangan yang sering disebut pasangan Nusantara langsung mengebrak Jawa. Di mulai dengan mendatangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor pusat Jl. Kramat Raya, langsung bertemu KH Hasyim Muzadi. Tanpa buang waktu JK-Wiranto sambangi PP Muhammadiyah dan bertemu dengan Ketua Umum Din Syamsuddin.
Diteruskan dengan menuju basis Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur disambangi. JK-Wiranto datang bersama. Bak calon pengantin JK-Wiranto mesra berkunjung dari rumah ke rumah. Di Jatim JK-Wiranto datangi ponpes Islam Miftachus Akhyar di Jl Kedung Tarukan Surabaya. Langsung ke Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo.
Di basis kaum nahdiyin, JK-Wiranto meminta doa restu maju sebagai capres. Di hadapan para ulama yang tergabung dalam Forum Pondok Pesantren se Jawa Timur, dengan lugas JK-Wiranto menyatakan hal yang sama. Menurut pemimpin Pondok Tebuireng Jombang, KH Solahuddin Wahid (Gus Solah) dalam sejarahnya hubungan antara JK dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah cukup bagus.
"Kiai NU kalau mau ketemu Pak JK cukup SMS, berangkat ke Jakarta setelah itu pasti ketemu. Prosedurnya tak rumit," tambahnya. Seolah tak mau kehilangan waktu, JK-Wiranto terus ngebut sambangi para ulama dan tokoh masyarakat Jawa. Setelah ulama Jatim dan pondok pesantren di Situbondo dan Surabaya.
JK-Wiranto langsung tancap gas giliran Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Barat serta Banten. Di Yogyakarta JK-Wiranto langsung menyambangi Ponpes Munawir di Krapyak Yogyakarta. Usai sowan di ponpes milik ulama karismatik Ali Maksum tersebut JK-Wiranto langsung ke Ponpes Darusalam, Watucongol, Muntilan. Di hadapan pimpinan ponpes Darusalam KH Ahmad Abdul Haq Dalhar (mbah Mad) mereka juga meminta restu.
Selain itu ke Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) di Tegalrejo Magelang. Di hadapan ribuan santri pimpinan KH Abdurahman Chudori (mbah Dur), JK-Wiranto lagi-lagi minta dukungan dan doa. Tokoh sentral Jawa Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X menjadi sasaran tujuan utama.
"Dengan kita bertiga (JK-Wiranto-Sultan) bersama begini, berarti beliau (Sultan) sudah berikan dukungan moral yang besar pada kami," kata Jusuf Kalla usai bertemu Sultan HB X di Gedhong Jene, Yogyakarta. Sultan mengaku bahwa ekonomi kerakyatan dan kemandirian yang diusung pasangan JK-Wiranto selama ini juga telah diperjuangkan kerajaan sejak kerajaan Mataram.
"Dulu Mataram dua kali invasi ke Batavia itu tujuannya untuk kemandirian," kata Sultan. Sultan mengaku tidak anti asing, tetapi investasi asing harus digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dan visi ekonomi seperti itu pula yang diperjuangkan oleh JK-Wiranto.