JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak yang menuding calon wakil presiden Boediono sebagai pendukung neoliberalisme. Namun, menurut Hayono Isman, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, justru Megawatilah sosok yang menganut neoliberalisme.
"Pak Boediono itu orangnya sederhana, rumahnya sederhana. Dan salah satu indikasi neoliberal adalah aset negara terjual pada asing. Pada saat Mega menjadi presiden ada aset negara yang dijual kepada asing," terang dia saat ditemui di kantor Gerakan Lanjutkan SBY Presiden (GLSP), Sabtu (23/5).
Ia juga menuturkan, banyak juga yang mengatakan Boediono kurang islami. Menurutnya, kadar keislaman seseorang dapat dilihat dari perilakunya. "Pak Boediono tokoh yang bersih, tidak pernah korupsi. Justru itulah yang lebih islami," ujar dia.
Hayono juga mengatakan, SBY-Boediono adalah sosok yang taat pada undang-undang dasar sehingga dalam menjalankan pemerintahan keduanya tidak akan menyalahi aturan yang ada.
Menurutnya, banyaknya cercaan terhadap SBY-Boediono adalah hal yang wajar. "Ini akal-akalan saja. Wajar kalau negative campaign asal jangan black campaign saja," ujarnya. "Tapi negative campaign juga harus berbobot, jangan ramai tapi kosong," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.