Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengganti Darmin Harus Lebih Baik

Kompas.com - 22/05/2009, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi dari Centre for Srategic dan International Studies (CSIS), Pande Radja Silalahi, mengatakan, calon pengganti Direktur Jendral (Dirjen) Pajak Darmin Nasution, harus lebih fleksibel dan lebih baik. "Dirjen pajak baru harus lebih baik, karena jangan sampai hasil kerja dan program-program yang telah dimulai dirjen pajak lama itu kembali mengendor," kata Silalahi di Jakarta, Jumat (22/5).

Kinerja tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak dan naiknya penerimaan kas negara dari sektor pajak. Silalahi menambahkan, nama-nama yang diusulkan menjadi calon Dirjen Pajak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat berasal dari dalam dan luar Departemen Keuangan. "Yang terpenting nama yang diusulkan Presiden ke DPR memiliki kualitas dan kapabilitas seperti Darmin dalam menggali penerimaan negara," katanya.

Meski tidak menyebutkan persentasi kenaikan penerimaan pajak, Silalahi mengakui, kinerja Darmin telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Salah satu prestasi Darmin adalah saat mereformasi Direktorat Jenderal Pajak, dan prestasi tersebut harus diteruskan oleh penggantinya.

Darmin sendiri sudah terpilih secara aklamasi oleh Komisi Keuangan dan Perbankan DPR untuk menggantikan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Vera Febyanti, menambahkan, kriteria pengganti Darmin harus mampuni dan mampu meneruskan program-program pendahulunya. "Terutama dalam intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang perpajakan," kata Fera.

Menurut dia, pengusulan nama calon Dirjen Pajak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih cepat lebih baik. "Kalau bisa diusulkan sebelum masa reses," katanya. Jika usulan itu segera diserahkan Presiden, maka DPR juga akan segera melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap nama-nama calon Dirjen Pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com