JAKARTA, KOMPAS.com — Satu jam telah berlalu, proses verifikasi harta kekayaan Wiranto sudah mencapai 70 persen. Tim verifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda sebentar untuk alasan ibadah.
Menantu Wiranto, Abdi Setiawan Effendi, beserta sejumlah tim verifikasi LHKPN hendak menunaikan ibadah shalat di sebuah masjid di dekat rumah Wiranto. Verifikasi akan berlanjut setelah mereka kembali. "Tadi sudah ada yang keliling-keliling, ada yang periksa berkas. Sudah sekitar 70 persen. Kira-kira sejam lagilah," tutur Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutauruk yang memimpin tim ini di depan kediaman Wiranto di Jalan Palem Kartika No 21 Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (20/5).
Lambok masih enggan menuturkan perkembangan verifikasi. Lambok hanya mengatakan, jumlah harta kekayaan yang dilaporkan Wiranto ke KPK beberapa waktu lalu berjumlah Rp 86 miliar. Lambok berjanji akan memberikan keterangan selanjutnya ketika verifikasi selesai dilaksanakan.
Menurut Lambok, verifikasi ini perlu dilakukan untuk memenuhi syarat pemutakhiran laporan harta kekayaan. Karena Wiranto mencalonkan diri sebagai cawapres, maka pemutakhiran dilakukan.
Lambok menambahkan, hasil verifikasi laporan harta kekayaan harus diserahkan KPK selambat-lambatnya pada hari Jumat (22/5) mendatang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemudian, para calon presiden maupun wakil presiden akan mengumumkan sendiri harta kekayaannya kepada publik berdasarkan hasil verifikasi KPK. Pengumuman akan digelar di KPK pada pukul 10.00.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.