Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jirung, Si Anjing Petarung

Kompas.com - 09/05/2009, 10:58 WIB

KOMPAS.com — Selain sebagai hewan piaraan nan manis, beberapa jenis anjing ternyata bisa menjadi hewan petarung seperti halnya ayam aduan. Laiknya dua petinju di atas ring, anjing petarung ini juga siap adu kuat habis-habisan menghadapi lawannya. Namun, yang perlu diingat, tak semua anjing bisa menjadi anjing petarung.

Nah, salah satu jenis anjing yang kesohor sebagai jago berkelahi adalah jirung. Ini anjing lokal namun masih keturunan dari jenis pitbull yang kesohor sebagai anjing laga.

Anjing yang mempunyai ciri khas bagian hidungnya hitam legam ini memang punya watak pantang menyerah dalam menghadapi lawannya. Watak anjing ini benar-benar bernyali tebal sehingga mampu menyihir para pecinta anjing di Tanah Air sejak 1997.

Salah satu penggemar berat anjing petarung adalah Tony Jusuf. Direktur PT Sigma Bangun Persada ini mengaku langsung kagum melihat sifat petarung si jirung.

Berangkat dari kekaguman itu pula, Tony bersama penggemar jirung yang lain membentuk perkumpulan penggemar anjing petarung pada 2005. Di samping Tony, para pendiri perkumpulan yang bernama Indonesia Pit Dog Club (IPDC) ini antara lain Herwan Gozali, Agus Bambang, Nano Yogananta, Christian, Rudy Jusuf, Agam, Benjamin Ginting, Johan, Stanley, dan Zaldy Lee.

Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota IPDC semakin bertambah. Penggemarnya pun menyebar ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Manado, dan Medan.

Entah disengaja atau tidak, dari sekitar 200 anggota klub jirung ini kebanyakan pengusaha. Walhasil, untuk mempertemukan para anggota saja susahnya minta ampun. Kalaupun semua bisa kumpul, terjadinya satu tahun sekali saja. “Kalau sekadar berbagi informasi, kami bisa adakan pertemuan kecil-kecilan,” ujar Herwan Gozali, penggemar jirung yang juga Direktur Operasional PT Express Taksi.

Meski banyak anggota yang berasal dari Jakarta, bukan berarti markas besar pecinta jirung ada di Ibu Kota. “Justru base camp kami ada di Yogyakarta,” tutur Tony Jusuf.

Dipilihnya kota Sri Sultan ini bukan tanpa alasan. Pertama, banyak penggemar anjing petarung berasal dari Kota Gudeg. Lantas, lokasi Yogya yang berada di tengah-tengah sepertinya gampang dicapai dari segala penjuru Tanah Air.

Selain itu, Herwan menambahkan bahwa kekerabatan di Yogyakarta lebih kental. Dan, yang lebih penting, untuk mengurus izin bertarung tidak berbelit. “Yogya identik dengan kesejukan. Jadi, kami bisa melaksanakan ajang pertarungan jirung sambil liburan bersama keluarga,” kata Herwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com