Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buick Soekarno di Bekas Hotel Schomper I

Kompas.com - 04/05/2009, 14:33 WIB

KOMPAS.com — Frans Schomper, begitu nama pria kelahiran RS St Carolus lebih dari 80 tahun lalu. Ia adalah "putra mahkota" pengusaha hotel dan restoran, baik di Jakarta, Bandung, maupun Lembang. Franskemudian menjadi "Prans" dan akhirnya menjadi "Pans" karena warga lokal sulit menyebut nama aslinyamengalami masa bahagia selama sekitar 20 tahun di Batavia, sejak ia lahir di tahun 1926.

Kisah hidupnya tertuang dalam buku Maaf, Saya Anak Belanda Betawi. Sebagian bercerita tentang Batavia, kemudian berlanjut ke Bandung.

LC Schomper, ayah Pans, mendirikan hotel di kawasan yang kini dikenal sebagai Menteng Raya. Hotel Schomper 1, begitu namanya. Hotel ini dibangun khusus bagi pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan pejabat pribumi.

Saat Jepang menjajah Indonesia, Hotel Schomper dikuasai oleh pemuda Indonesia dan dijadikan asrama pendidikan nasionalisme para pemuda Indonesia. Soekarno (Presiden 1 RI), Mohammad Hatta (Wapres 1 RI), Adam Malik, Chaerul Saleh, dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya merupakan tokoh pemuda yang terlibat dalam pendidikan pemuda yang memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.

Saat Jepang masuk ke Indonesia itulah saat-saat Pans akhirnya harus kembali ke tanah moyangnya, tanah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Nama Hotel Schomper I kemudian diganti dengan nama Gedung Menteng 31. Seiring perkembangan waktu, Gedung Menteng 31 dipergunakan untuk berbagai kegiatan, di antaranya sebagai kantor Kementerian Pengerah Tenaga Rakyat dan Kantor Dewan Harian Angkatan '45.

Pada 19 Agustus 1974, setelah melalui serangkaian perbaikan dan renovasi, Gedung Menteng 31 diresmikan sebagai Museum Joang '45 oleh Presiden Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Nama Museum Joang '45 dipilih karena gedung ini memiliki peranan besar dalam mempertahankan kemerdekaan dan dapat menjadi wahana pewaris nilai-nilai kejuangan 45.

Di museum ini tersimpan Mobil REP.1. Mobil sedan limosin merk Buick (tahun 1939) buatan pabrik General Motor (GM), Amerika Serikat. Mobil ini merupakan mobil kepresidenan pertama yang dimiliki Pemerintah Indonesia dan digunakan oleh Soekarno dalam menjalankan tugas sebagai Presiden RI I.

Ada pula beberapa anggota yang membawa topi baja yang mempunyai tiga fungsi. Yaitu sebagai pelindung tembakan, penutup hujan (karena pasukan sering bergerak di bawah hujan), dan sebagai alat menjerang air panas untuk mengobati kudis.

Koleksi lain museum ini adalah senjata laras panjang merk Kirov, kaliber 762 buatan Rusia, dan senjata laras panjang merk Styer kaliber 762 buatan Austria. Keduanya diperoleh melalui perebutan dengan tentara Jepang di Malang. Jenis senjata lain adalah senjata otomatis merk Thompson kaliber 45 buatan Amerika yang digunakan TRIP selama tahun 1945-1949 di Malang.

Anggar bambu adalah koleksi jenis senjata lain di luar senjata berpeluru. Senjata tiruan dari bambu ini merupakan sarana latihan Laskar Putri dalam pendidikan keprajuritan untuk menggunakan senjata tajam dalam pertempuran. Pakaian Laskar Rakyat yang dipakai sewaktu berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia juga dipamerkan di museum bekas hotel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com