Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Babi di Cigugur Resah

Kompas.com - 28/04/2009, 15:59 WIB

KUNINGAN, KOMPAS.com — Ratusan peternak babi di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, mengaku resah dengan virus flu babi yang kini sedang terjangkit di Benua Amerika. Mereka takut permintaan babi anjlok seperti tahun 2006 saat wabah flu burung terjadi.

Aang (38), petani di Dusun Mayasih, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Selasa (28/4), mengatakan, belum ada dampak penurunan permintaan babi sejak virus flu babi mewabah dan menjadi perbincangan di media massa.

Namun, para petani sudah mulai resah dan khawatir, virus itu akan sampai dan menyerang ternak babi di Indonesia. Sebab, dampaknya akan sangat merugikan petani. "Peternak mulai khawatir. Kami berharap virus itu tidak sampai ke sini (Cigugur). Yang khawatir itu peternak-peternak kecil yang tergantung dengan penjualan babi," ujar Aang.

Diakui Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Kuningan Endang Darmaji, flu babi membuat peternak resah. Oleh karena itu, untuk mengurangi kekhawatiran peternak, pihaknya akan menyemprotkan disinfektan pada kandang-kandang babi milik 200 peternak di desa itu.

Walaupun belum ditemukan penyakit yang seperti ciri-ciri flu babi, pencegahan dirasakan perlu. Aang menambahkan, kekhawatiran peternak sangat beralasan. Sebab, saat mewabahnya flu burung tahun 2006 dan ada isu virus H5N1 bisa berpindah ke babi, permintaan babi anjlok. Lesunya penjualan babi mengakibatkan peternak menjual babi (hidup) dengan harga Rp 3.000 per kilogran dari harga awalnya Rp 13.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com