JAKARTA, KOMPAS.com — Indikasi pelanggaran kampanye di luar jadwal yang dilakukan oleh politisi Golkar, Agung Laksono, di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, terlihat sangat kuat. Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) Hadar Gumay mengatakan, bakti sosial dalam bentuk pelayanan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Agung Laksono Center dua pekan lalu merupakan bentuk dari politik uang.
"Pertanyaannya, kenapa harus dilakukan sekarang? Di masa-masa kampanye? Memangnya orang sakit pada masa kampanye saja? Etika politiknya enggak betul. Yang penting menang saja," ujar Hadar kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (31/3).
Oleh karena itu, Hadar mengharapkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak ragu lagi dalam menjelaskan bentuk dan bukti pelanggaran yang dilakukan Agung. Hadar melihat, bentuk pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan Agung dapat dikonversikan dengan materi atau uang demi memperoleh simpati masyarakat.
"Kita jangan terlalu kaku dengan peraturan yang apa adanya di undang-undanglah. Kalau kaku sekali pasti banyak yang lolos karena ini banyak terjadi," tutur Hadar.
Hadar juga menambahkan, jika Bawaslu mau menelusuri lebih jauh, pasti Bawaslu dapat menemukan atribut yang berkaitan dengan Golkar sebagai parpol dan Agung sebagai caleg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.