Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Tak Akan Mudah Terbuai Janji

Kompas.com - 28/03/2009, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, melihat janji-janji politik yang disampaikan para peserta pemilu akan sia-sia. Janji muluk yang tak masuk akal, menurutnya, tak akan mudah memengaruhi pilihan masyarakat. Masyarakat Indonesia, dikatakan Tamrin, bukan tipe yang mudah terpengaruh. Apalagi, janji yang diumbar tak menyentuh kondisi sosial masyarakat saat ini.

"Pada umumnya, janji-janji itu seperti busa tak berisi. Capres-capres itu janjinya susah untuk diwujudkan. Masyarakat tidak nyandak (sampai) ke janji-janji itu, karena terlalu besar," ujar Tamrin, seusai diskusi "Kampanye dan Janji Palsu", di Jakarta, Sabtu (28/3).

Para pemilih kritis, menurut dia, punya kecenderungan untuk mencermati janji politik. Namun, akan menguap ketika disadari bahwa janji yang diucapkan tidak sejalan dengan kenyataan. "Masyarakat enggak akan gampang terpengaruh," ujarnya.

Masyarakat Indonesia, dalam analisis Tamrin, lebih bertumpu pada calon yang sudah dikenal atau tokoh masyarakat lokal. Meski demikian, harus ada kelompok-kelompok yang bergerak untuk memberikan pendidikan kepada pemilih. Jika tidak, dikhawatirkan praktik jual beli suara akan terjadi.

"Kalau masyarakat aktif buat kelompok voters akan meredam tokoh lokal yang sering jual beli gerbong suara," kata Tamrin.

Sementara itu, Koordinator Konsorsium Kemiskinan Kota, Wardah Hafidz, mengimbau agar masyarakat bersikap aktif. Menurutnya, apa yang dilakukan parpol atau politisi saat ini tak lebih dari sebuah komedi politik. Untuk menyelamatkannya, masyarakat harus menghentikan panggung komedi itu dan berperan mengontrol kerja para politisi.

"Pemilu merupakan kesempatan yang harus digunakan untuk mengubah negara. Kita tidak bisa begitu saja menyerahkan panggung kepada para perampok. Rakyat harus aktif dan terorganisasi sehingga bisa menagih janji," papar Wardah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com