Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 76 Tahun, Tanggul Buatan Belanda Itu Pun Jebol

Kompas.com - 28/03/2009, 06:29 WIB
 

KOMPAS.com - Situ Gintung di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, merupakan situ bikinan Belanda yang umurnya sudah lebih dari tiga perempat abad.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Pitoyo Subandrio, Situ Gintung dibangun pemerintah kolonial Belanda tahun 1932-1933. ”Jadi sekarang umurnya sudah 76 tahun,” kata Pitoyo, Jumat (27/3). Ia menambahkan, selama ini banyak orang mengira bahwa Situ Gintung adalah sebuah danau. Padahal, itu adalah sebuah bendungan.

Masih kata Pitoyo, Situ Gintung adalah sebuah bendungan homogen dengan satu jenis tanah atau bendungan urukan homogen. Di sana juga dibangun celah yang disebut pelimpah atau spill way yang lebarnya 5 meter. Di samping itu, di bendungan tersebut juga dibangun pintu air kecil untuk irigasi. Akan tetapi, kata Pitoyo, pintu air itu kini sudah tidak ada lagi karena lahan-lahan pertanian di sekitarnya kini sudah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.

Pitoyo juga mengungkapkan, setelah Indonesia merdeka, danau ini telah beberapa kali dikeruk untuk mengurangi pendangkalan. Ekskavator dipakai untuk mengeruk lumpur yang ada di dasar Situ Gintung dan Kali Pesanggrahan.

Namun, sejak awal pembangunannya, 76 tahun silam, penurapan belum pernah dilakukan pada tanggul Situ Gintung. Sejak dahulu hingga hari ini, menurut Pitoyo, tanggul masih tetap cuma terbuat dari tanah.

Danau alam

Sementara itu, sejarawan Restu Gunawan menjelaskan, tahun 1930-1935 Belanda memang banyak membangun berbagai sarana pengairan dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta.

 ”Jadi, mungkin saja Situ Gintung juga dibangun pada masa itu sebagai salah satu proyek pembangunan dalam rangka pengendalian banjir,” kata Restu, yang juga Kepala Subdirektorat Peradaban Sejarah, Direktorat Geografi Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Namun, menurut Restu, Situ Gintung sebetulnya sebuah danau alamiah yang terbentuk pada masa jauh sebelumnya. Danau itu merupakan bagian dari daerah aliran sungai Kali Angke dan Pesanggrahan, yang lahir pada awal pembentukan dataran rendah Jakarta, sekitar 5.000 tahun silam. ”Baru kemudian Belanda menjadikannya bendungan untuk keperluan irigasi dan pengendalian banjir Jakarta,” katanya.

Sementara itu, menurut Tim Mitigasi Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di sekitar Situ Gintung itu sudah lama berkembang permukiman yang padat. ”Posisi permukiman tersebut berada di bawah tanggul. Inilah yang membuat banyak korban yang jatuh ketika tanggul tersebut jebol dan permukiman dilanda banjir bandang,” demikian disebutkan dalam laporan Tim Mitigasi Bencana BPPT yang diterima Kompas, kemarin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com