Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadilah "Pendengar" Kampanye yang Cerdas!

Kompas.com - 16/03/2009, 08:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai hari ini hingga 5 April mendatang, bersiaplah mendengar beragam janji 'surga' dari parpol dan para caleg. Bagaimana menyaring janji-janji itu, agar tak sekedar menelan janji yang tak mungkin direalisasikan? Karena, ini saatnya menjadi pendengar kampanye yang cerdas!

Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampouw mengatakan, kampanye merupakan momen bagi pemilih untuk melakukan penilaian. Penilaian performa parpol maupun caleg yang akan berlaga pada 9 April nanti. Jeirry memaparkan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dan dicermati pemilih atas janji-janji politik mereka.

"Perhatikan apa visi misi partai atau caleg. Tidak sekedar itu, cermati juga hal-hal konkret yang ditawarkan ketika nantinya dia terpilih menjadi wakil rakyat. Kali ini, masyarakat punya hak untuk melakukan penilaian," ujar Jeirry, saat dihubungi Kompas.com, Minggu ( 15/3 ) malam.

Disamping itu, pemilih juga bisa melakukan penilaian lebih dalam terhadap parpol dan caleg yang telah berkiprah selama lima tahun terakhir. "Bisa diperhatikan, apakah yang dia katakan sesuai dengan apa yang sudah dia lakukan selama jadi anggota dewan, atau hanya janji kosong belaka," katanya.

Terhadap caleg yang baru kali ini memperebutkan kursi wakil rakyat, Jeirry menyarankan agar masyarakat aktif memberikan penilaian atas bahan-bahan kampanyenya. Untuk lebih mengikat, masyarakat juga bisa berinisiatif membuat kontrak politik.

Kontrak politik yang diinisiasi masyarakat, justru akan lebih baik dibandingkan kontrak politik yang digagas parpol atau caleg itu sendiri.

"Kalau kontrak politik dibuat masyarakat, maka materinya kan lahir dari problematika masyarakat itu sendiri. Itu akan lebih baik, dan ini menunjukkan masyarakay kita cerdas," ujar mantan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini.

Akhirnya, masyarakat pun bisa berperan aktif melakukan pengawasan, dengan cara melaporkan pada panitia pengawas pemilu di daerah jika terjadi pelanggaran kampanye. "Misalnya, saat kampanye ada tindakan kekerasan, masyarakat harus menunjukkan resistensinya agar tidak menjadi korban. Laporkan ke panwas. Masyarakat juga punya tanggung jawab untuk menciptakan kampanye damai dan lancar. Apalagi, dengan keterbatasan kemampuan dan sumber daya panwas pemilu," kata dia. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com