Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Yudhoyono Pastikan Pemerintahan Tetap Efektif

Kompas.com - 16/03/2009, 05:07 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pemerintahan akan tetap berjalan efektif meski ia, Wakil Presiden M Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri berkampanye terbuka dalam pemilihan umum legislatif yang dimulai pada Senin (16/3) ini. Presiden juga berjanji memprioritaskan tugas negara daripada kampanye politik.

Presiden menyampaikan hal itu pada pertemuan dengan wartawan di kediamannya, Puri Cikeas, Jawa Barat, Minggu.

”Saya pastikan kabinet akan tetap bekerja dengan efektif. Saya akan memegang komando penuh. Saya justru akan lebih aktif memastikan semua agenda pemerintahan berjalan dengan baik. Apalagi sekarang ini dampak krisis perekonomian global kian terasa. Pemerintah harus lebih efektif dan energik, termasuk dengan jajaran gubernur dan pemerintahan daerah yang lain,” ujarnya.

Dalam masa kampanye, Presiden menegaskan, ia dan jajaran kabinet juga akan tetap memprioritaskan tugas negara.

”Meski saya sedang kampanye, kalau harus ada pengambilan keputusan pada tingkat presiden, ada emergency di negara kita, saya akan tinggalkan kampanye dan menjalankan tugas sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, ia juga meminta menteri yang berkampanye memastikan kesanggupan untuk tetap menjalankan tugas pemerintahan dengan baik atau mengundurkan diri jika merasa tak sanggup. Sampai saat ini, semua menteri menyatakan kesanggupan mereka.

”Kalau saya melihat ada satu dua menteri yang tidak bisa menjalankan tugasnya, akan saya tanting, harus memilih. Tidak boleh mesin pemerintahan berhenti. Tetapi, sejauh ini belum ada yang lalai menjalankan tugasnya,” ujar Presiden.

Di Yogyakarta, Wapres menjamin pula kinerja pemerintahan bersama Presiden Yudhoyono tetap berjalan dengan baik dan solid hingga berakhirnya pemerintahan pada 20 Oktober. Tak akan ada kerenggangan dan ketegangan akibat kampanye dan pertemuan tokoh politik yang dikhawatirkan bisa mengotak-ngotakkan anggota kabinet.

”Saya yakin tidak akan ada apa-apa. Pasti solid karena sudah komit dan diatur,” ungkap Kalla di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Sabtu.

Dinamika politik

Terkait dengan perkembangan politik di Tanah Air, Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengatakan, ia tidak berpandangan negatif tentang pertemuan Wapres yang juga Ketua Umum Partai Golkar dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pekan lalu.

”Hal itu wajar dalam sebuah kegiatan dan dinamika politik. Apakah itu betul-betul menuju koalisi antara PDI-P dan Golkar, saya tidak tahu, yang lebih tahu tentu kedua partai,” ujarnya.

Yudhoyono juga mengungkapkan keinginannya menjalin komunikasi pula dengan Megawati. ”Bagi saya, sebaiknya kita tidak memutus tali silaturahim, apa pun posisi politik kita,” kata Presiden lagi. (day/har)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com