JAKARTA,SABTU - Politisi Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengaku siap mundur dari bursa calon presiden (Capres) jika Ketua umum partai Golkar Jusuf Kalla maju sebagai capres. Asalkan majunya JK tersebut berdasarkan ketentuan dalam partainya.
Sikap tersebut sengaja dilakukan Yuddy, sebagai wujud rasa hormat dengan pimpinan partainya. Selain itu juga tidak ingin adanya sikap berseberangan yang muncul, meskipun dirinya sedang giat keliling daerah dalam rangka persiapan maju sebagai capres.
"Kalau pak JK secara aturan di Golkar terpilih dan harus maju sebagai Capres, saya siap untuk tidak maju. Karena bagaimanapun juga, pak JK adalah pimpinan saya di Golkar. Hingga kini saya juga masih kader Golkar," katanya usai mengikuti konvensi Capres Dewan Integritas Bangsa (DIB), Sabtu (7/3).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan tidak majunya sebagai Capres menurutnya tidak akan mengurangi niat dan semangatnya untuk bisa menjadi capres.
Menurut anggota komisi I DPR RI itu, yang dilakukan selama ini keliling daerah mengikuti konvensi Capres DIB sudah mengasah sejauh mana kemampuannya dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa.
Meski begitu, dirinya masuk dalam 7 nama capres yang akan diusulkan Golkar untuk dilakukan survei. Apapun hasilnya, Yuddy siap menghormati keputusan partainya.
"Saya pikir tidak masalah dan tidak rugi, meskipun selama 3 bulan keliling daerah dengan DIB," cetusnya.
Begitu juga saat disinggung, hingga saat ini DIB belum mendapatkan partai politik yang bisa mengusung capres hasil konvensi, menurut Yuddy juga tidak bermasalah. Karena yang dilakukan selama ini, dengan menggelar dialog dilebih 10 provinsi sebagai investasi politik bagi bangsa maupun masing-masing calon pemimpin.
Karena dengan dialog secara terbuka dengan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, sangat mengasah kemampuannya untuk memberikan jawaban yang sekaligus sebagai gambaran jika benar-benar menjadi pemimpin.
"Kegiatan ini selain persiapan untuk mencari calon alternatif pemimpin, juga investasi politik yang cukup besar bagi bangsa ini. Jadi meskipun belum ada partai yang akan mengusungnya, tidak terlalu bermasalah. Karena masyarakat tahu sendiri bagaimana kemampuan yang ikut konvensi DIB ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.