BANDUNG, SENIN — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Senin (2/3), meminta sivitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadikan kampusnya sebagai pelopor dari sinergi riset teknologi dan industri. Jika ITB tidak menyinergikan riset teknologi dengan industri maka ITB hanya menjadi kebanggaan kampus belaka dan tidak menjadi realitas.
Hal itu disampaikan Wapres Kalla saat memberikan sambutan di acara Sidang Terbuka, peringatan Dies Natalis ke-50, dalam rangka Ulang Tahun Emas Institut Teknologi Bandung (ITB) di Auditorium Sabuga Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Senin siang.
Acara dihadiri oleh Mendiknas Bambang Sudibyo, Rektor ITB Prof DR Djoko Santoso, dan jajaran senat ITB. Sejumlah alumni ITB yang sekarang menjadi pejabat tinggi hadir di antaranya Mensesneg Hatta Radjasa, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menhub Jusman Safeii Djamal, dan Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi Aceh dan Nias Kuntoro Mangkusubroto.
"Kampus yang melakukan riset bukan hanya untuk riset semata. Akan tetapi, harus menyinergikan dengan industri. Untuk itulah, pemerintah mengambil inisiatif memberikan kebijakan otonomi agar lebih mudah bersinergi. Sinergi ITB di Bekasi beberapa waktu lalu, merupakan jalan untuk sinergi," katanya.
Menurut Wapres Kalla, jika tanpa sinergi riset teknologi dan industri, kampus ITB hanya menjadi kebanggaan masyarakat kampus saja dan bukan realitas, khususnya bagi kesejahteraan rakyat.
"Tidak ada kemakmuran tanpa nilai tambah. Tak ada nilai tambah tanpa teknologi. Dan, tidak ada teknologi tanpa pendidikan. Itulah sinergi yang berurutan ke atas," tandas Wapres Kalla.
Dalam kesempatan itu, Wapres Kalla mendapat penghargaan dari sivitas akademika ITB dengan jenis penghargaan yang disebut "Ganesa Prajamanggala Bakti Kencana". Penghargaan itu diberikan kepada Kalla atas jasa dan pengabdiannya sebagai Wapres RI yang dianggap bermakna kepada ITB. Adapun pejabat lainnya menerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama, Rektor Emeritus, Ganesa Widya Jasa Adiutama, dan Ganesa Wirya Jasa Adiutama. (har)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.