Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryas Rasyid Luncurkan Buku Golkar

Kompas.com - 27/02/2009, 21:56 WIB

JAKARTA, JUMAT- Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan M Ryaas Rasyid, Jumat (27/2), di Jakarta, meluncurkan buku tentang Golkar, partai yang eksis sejak tahun 1964. 

Buku dengan judul Golkar and Democratization in Indonesia yang tebalnya 321 halaman dan berbahasa Inggris itu sebenarnya merupakan disertasi Rasyid untuk meraih gelar PhD bidang politik di Universitas Hawaii, Manoa, AS.

Di dalam buku tersebut, Rasyid mengatakan bahwa Golkar merupakan partai hegemonik yang turut membantu menciptakan stabilisasi di Indonesia. "Mustahil proses demokratisasi di Indonesia dapat terjadi tanpa Golkar saat itu," katanya saat peluncuran buku tersebut.

Hadir dalam peluncuran tersebut antara lain Wakil Presiden M Jusuf Kalla, pendiri Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, tokoh senior Golkar, Akbar Tanjung, dan lainnya.

Secara berseloroh, Rasyid menyangkal bahwa buku tersebut adalah bentuk kampanyenya Golkar. "Biarlah buku tersebut tetap menjadi teka teki dalam bahasa Inggris. Nanti kalau diterjemahkan, ke bahasa Indonesia disangka kampanye," ujar Rasyid, yang langsung disambut tepuk tangan.

Atas terbitnya buku itu, Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu tampak sumringah. "Ini adalah sinyal-sinyal PDK kepada Golkar. Ini artinya Golkar banyak pendukungnya," katanya sambil senyum. 

Wapres Kala yang sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden itu kemudian menjelaskan sejarah awal Golkar. Menurut dia, Golkar yang digagas oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964 tersebut bertujuan untuk melawan Nasakom. Golkar sendiri merupakan gabungan dari 78 ormas yang semuanya menginginkan kebebasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com