JAKARTA, MINGGU - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dirinya tidak tertutup pada investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Asalkan, tidak sekedar membangun tetapi mampu memberi pemanfaatan terhadap rakyat banyak."Saya bukan orang anti asing, jadi masuknya investor asing tidak masalah. Sebab dalam rangka membantu pembangunan Indonesia," kata Sultan ketika menghadiri silaturahmi Yayasan Bhakti Yogya di Jakarta, Minggu (22/2).
Sultan yang juga maju sebagai nominasi calon Presiden mengatakan, pengolahan sumber daya alam yang melibatkan pihak asing sebagai upaya pembangunan Indonesia dan bagi kepentingan rakyat banyak. Hal ini juga terjadi pada pengeksplorasian sumber daya alam yang terjadi di Yogyakarta.
Selain itu, ketergantungan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) harus dikurangi. Sebab, anggaran tersebut sudah banyak terpakai untuk bayar hutang, subsidi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi kecil.
"Maka itu, perlu kerjasama dengan pihak asing untuk menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Pastinya, pemerintah harus berpedoman pada UU tentang kekayaan alam dikuasai negara untuk kesejateraan rakyat," tambah Sultan.
Kerjasama yang menguntungkan, lanjut Sultan, bisa dengan cara pembagian hasil. Misalnya, jika ingin dibawa ke negara investor maksimal hanya 30 persen dan sisanya digunakan di Indonesia. Jika ingin diekspor, maksimal 50 persen saja dan sisanya harus dikonsumsi sendiri. "Hal ini untuk menjaga pemanfaatan maksimal bagi kita sendiri," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.