JAKARTA, SABTU — Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno menyatakan bahwa PP belum dapat menentukan sikap untuk mendukung salah satu calon presiden yang akan maju dalam Pilpres 2009. Menurut Japto, salah satu sebab mengapa sampai saat ini PP belum menyatakan dukungan resminya adalah karena caleg-caleg dari Partai Patriot sendiri masih menemui masalah dalam syarat 2,5 persen parliamentary threshold.
"Gimana kita mau dukung capres, orang caleg-calag kita aja masih menemui kesulitan," ujar Japto dalam konferensi pers Musyawarah Besar (Mubes) ke-VIII PP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (21/2).
Ia menegaskan, siapa pun yang menjadi presiden, yang paling penting pemilu dapat menghasilkan anggota-aggota legislatif terbaik sehingga kemudian dapat menyusun konstitusi bangsa ini dengan baik.
"Yang paling penting bagi kita tuh, kita bikin programnya dulu yang jelas. Kemudian bagaimana menjalankannya. Nanti toh siapa yang memimpin di depannya akan menjadi mudah kan?" ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai kehadiran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Jusuf Kalla dalam pembukaan Mubes PP VIII ini, Japto menjawab bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan rencana JK menjadi capres atau berkoalisi dengan Partai Golkar.
"Saya rasa bagi kita siapa aja itu sama saja. Tapi menurut saya, Golkar itu memang adik kita. Kita empat tahun lebih tua dari berdirinya Golkar. Jadi kalau ada adik kita berjalan di politik lebih baik, maka kita akan dukung," tegasnya.
Lebih jauh Japto berpendapat bahwa siapa pun partai politiknya, kalau ada anggota legislatif yang membuat amandemen UUD, mereka tidak tahu sejarah bangsa. "Itulah partai-partai politik yang sudah mengkhianati perjuangan bangsanya," tegasnya.
Japto juga menegaskan bahwa Mubes kali ini bukan untuk membahas kriteris-kriteria calon presiden. Mubes ini bertujuan untuk menetapkan program-program yang dapat menciptakan kader-kader bangsa yang berjiwa patriotis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.