Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Khas Senayan Tidak Sekadar Jualan Sate

Kompas.com - 14/02/2009, 10:05 WIB

Es cendol duren dan es merah delima bisa dicoba. Lelehan duren di atas cendol atau merah delima yang menggoda karena warnanya, silakan pilih. Yang pasti keduanya bisa jadi minuman penutup yang pas.

Jimmy Carter Mampir

Sate Khas Senayan (SKS) kini sudah memiliki 18 cabang di antero Jakarta dan Tangerang. Konsepnya tak semua full dining. Kebanyakan express dining dan kemudian berkembang pula yang full express karena letaknya di mal. ”Untuk full dining, Pakubuwono masih yang terbesar, bisa menampung 400-an pengunjung,” ucap Vincentius Krisnata Rivaliandy, dari bagian operasi dan marketing.

Tahun ini, SKS menambah dua gerai di  kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Satu gerai SKS dengan konsep full dining terletak di Inkopal Kelapa Gading, sedangkan gerai di Mal Kelapa Gading (MKG) 3 bercorak express yang berlokasi di food court.

”SKS sudah mulai diperkenalkan ke generasi muda makanya masuk ke mal, apalagi sekarang tren orang kan sedang kembali ke menu tradisional,” imbuh Vincent, begitu dia biasa disapa.

Sepuluh tahun bekerja di sini, jebolan jurusan food and beverage dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Dhyanapura Bali ini setiap hari menjadi salah satu pencicip cita rasa masakan. Dia juga terlibat dalam urusan masak, presentasi makanan, serta pengembangan menu. ”Ya enggak semua SKS saya cicipi. Biasanya sehari tiga tempat yang dekat-dekat. Sebab rasa di sini kan dipertahankan dari dulu. Jadi harus pas,” tandas Vincent.

Di sepanjang 10 tahun itu, pengalaman menarik adalah ketika mantan Presiden AS Jimmy Carter mampir ke kedai SKS di Kebon Sirih. ”Dia cari makanan yang tradisional dan pilih SKS. Waktu itu pas saya sedang di SKS Kebon Sirih,” kata pria bertinggi badan 188 cm ini. Kehebohan lain adalah tatkala mantan Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI mantu tak lama berselang. ”Beliau pesan 2.000 lontong cap go meh,” lanjut putra kedua dari empat bersaudara ini. *

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com