Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Depo Plumpang Diduga akibat Lalai

Kompas.com - 04/02/2009, 18:29 WIB

JAKARTA, RABU — Kepala Badan Reserse Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duaji menduga, Depo bahan bakar minyak (BBM) Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, terbakar karena kelalaian.

Kebakaran diduga bersumber dari percikan api. Percikan berasal dari gesekan antara alat pengambil sampel BBM dan slot ukur, "Percikan api ini menyambar bahan bakar hingga terjadi kebakaran," ungkapnya saat jumpa pers, Rabu (4/2).

Ia didampingi tim investigasi gabungan dari PT Pertamina, Universitas Indonesia, RSCM, dan Polri. Susno mengakui, sampai sekarang tim gabungan belum dapat memastikan, bagaimana alat pengambil sampel BBM itu bisa berada di dalam tangki nomor 24 yang terbakar.

Ia menambahkan, gesekan bisa terjadi saat pengambilan sampel, tetapi bisa juga oleh karena sebab lain. "Jadi, sebenarnya masih banyak kemungkinan kenapa ada gesekan," ujar Susno.

Ia mengatakan, polisi masih mengusut, mengapa alat pengambil sampel BBM berada di lokasi. "Apa karena alat itu lupa dibawa petugas, atau terjatuh dalam tangki saat dipakai," jelasnya.

Manajer Hubungan Eksternal PT Pertamina Maruli Harahap mengatakan, hanya petugas khusus yang memiliki alat untuk mengambil sampel. "Sampel BBM diambil tiap hari jam 05.00 WIB, dan ini sudah ada petugas tersendiri," ucapnya.

Petugas yang mengambil sampel, lanjutnya, harus membawa kembali alat pengambil sampel ini setelah selesai bekerja. Soal kronologis kebakaran, Susno mengatakan, saat kebakaran, tangki nomor 24 sedang menerima aliran BBM dari kapal tanker "Raising Star" yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok pukul 18.00 WIB lewat jalur pipa lima kilometer.

Sebelum diisi, di dalam tangki masih ada BBM sekitar 1,4 juta liter dari kapasitas 10 juta liter dengan ketinggian tangki 1,4 meter. Dengan demikian, ada ruang kosong dalam tangki setinggi 8,6 meter.

Mengarah ke atas

Dalam keadaan normal, ruang kosong itu berisi uap pekat dan oksigen. Saat diisi BBM, ruang kosong dalam tangki menjadi mengecil sehingga muncul tekanan uap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com