Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergantian Dirut Pertamina Tak Perlu Tunggu Wapres Pulang

Kompas.com - 04/02/2009, 16:55 WIB

JAKARTA, RABU — Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil menegaskan, pergantian Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno tak menanti kepulangan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari luar negeri.

Kalla yang menjadi Ketua Harian Tim Penilai Akhir (TPA) dan memimpin rapat TPA dapat digantikan bila berhalangan. Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar hingga kini tengah melakukan kunjungan ke Jepang, Amerika Serikat, Belgia, dan Belanda.

Menurut Sofyan, yang terpenting adalah nominator pengganti Ari Soemarno telah memasuki tahap uji kelayakan dan kepatutan. Setelah itu, barulah nominator pengganti Ari masuk dalam persidangan TPA. "TPA ini belum. Jadi menunggu TPA saja," ungkapnya.

Pengganti Ari Soemarno hingga kini masih simpang siur. Calon kuat pengganti Ari H Soemarno yang sempat berkembang adalah Kuntoro Mangkusubroto, mantan Mentamben dan Ketua Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD.

Namun nyatanya, Kuntoro tidak sendirian dalam menuju puncak kepemimpinan Pertamina. Belakangan muncul nama lain yakni Gita Wirjawan, pemilik perusahaan manajer investasi Ancora Capital, dan juga mantan Presiden Direktur JP Morgan Indonesia. Selain itu, terdapat Karen Agustiawan, Direktur Hulu Pertamina, dan terakhir Iin Arifin Takhyan yang saat ini menjabat Wadirut.

Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Dirut PT Timah dan mantan Wakil Ketua Komisi KPK, dan Waluyo, Direktur SDM dan Kepatuhan Pertamina yang juga mantan Direktur Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), juga disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan.

Menyangkut hal ini, Sofyan dengan senyum melebar menjawab perihal pengganti Ari Soemarno yang telah diuji kelayakan dan kepatutan. "Lebih dari tiga," pungkasnya.

Sofyan menyatakan, Dirut baru PT Pertamina dipastikan memiliki kepiawaian di bidang perminyakan, dan juga manajemen. "Jadi tenang saja daripada berspekulasi macam-macam. Kita sudah membikin matriksnya," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com