Tokoh Baru Meriahkan "Jalan Sesama"

DENPASAR, SABTU--Program tayangan pendidikan "Jalan Sesama" (Sesame Street) memulai tayangan musim ke-dua, saat Wakil Duta Besar AS John Heffern, bersama tokoh boneka Putri, Momon, Tantan dan Jabrik, serta tokoh-tokoh baru seperti Belang dan Agent 123, menggelar acara peluncuran di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat.

Siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima Antara Denpasar, menyatakan pendapat Heffern, "Jalan Sesama menampilkan keadaan sosial dan budaya di Indonesia. Acara ini menekankan nilai-nilai toleransi, keragaman, dan penghargaan terhadap lingkungan hidup. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bersenang-senang."

Menurut jadual yang telah diatur pihak Kedutaan Besar AS dan stasiun televisi Trans TV, tayangan perdana acara yang memasuki musim yang baru itu disiarkan stasiun televisi tersebut, Sabtu (31/1) pukul 09.30 WIB.

Dalam tayangan musim kedua itu, sejumlah undangan akan mengunjungi boneka Muppets di lingkungan tempat tinggal mereka dalam episode televisi yang akan datang, di antaranya pelari nasional Suryo Agung Wibowo, aktor Didi Petet, grup band Naif, aktris Rachel Maryam, dan presenter acara kuliner di televisi, Bondan Winarno.

Para selebritis ini akan menyampaikan pesan-pesan seputar hidup sehat, olah raga dan musik. Acara tersebut juga akan memperkenalkan karakter baru bernama "Gatot Kata".

Gatot Kata adalah karakter yang terinspirasi oleh tokoh wayang populer Gatot Kaca, yang mengajak para pemirsa untuk membantunya menemukan benda-benda yang namanya dimulai dengan huruf tertentu.

"Jalan Sesama", yang diproduksi lembaga nirlaba pendidikan Sesame Workshop bekerja sama dengan Creative Indigo Production yang berbasis di Jakarta, menampilkan sahabat-sahabat berbulu gimbal dan tamu dari kalangan selebriti yang membantu anak-anak belajar tentang keterampilan sosial dan kognitif dasar.

Sementara pada saat sama, juga menggambarkan keragaman yang dinamis dari negara kepulauan yang sangat luas.

Dalam pembuatannya, "Jalan Sesama" melibatkan pendidik setempat dan ahli perkembangan anak dalam menciptakan muatan tema yang relevan dan sesuai dengan usia, seperti mendorong anak-anak untuk melindungi lingkungan hidup dan menghargai keragaman.(ANT)