Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Pemerintah Prioritaskan Pencegahan PHK

Kompas.com - 27/01/2009, 15:00 WIB

JAKARTA, SELASA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 diramalkan mengalami penurunan cukup drastis dari angka selama dua tahun terakhir ini. Pemerintah akan memprioritaskan pencegahan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Meski ada penurunan, kita berharap penurunannya tidak terlalu jauh dari dua tahun terakhir ini sehingga kita masih bisa menjaga momen pertumbuhan dengan baik," katanya di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Selasa (27/1).
    
Presiden mengakui, memang ada bantuan dunia untuk pengembangan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa tetapi akan lebih baik kalau bangsa Indonesia berupaya mengatasinya secara mandiri.

Oleh karena itu, katanya, program memperbesar ekspor, memperkuat pasar domestik, dan meningkatkan pendanaan dalam negeri bukan hanya berharap dan bergantung pada investasi asing saja, tetapi juga dari dalam negeri sendiri.

Selain itu, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, perpaduan antara sumber daya alam (SDA) dan pengetahuan cukup penting, selain membangun sistem ekonomi yang ramah lingkungan serta pertumbuhan yang disertai pemerataan.

Menurut Presiden, prioritas utama pemerintah saat ini adalah mencegah adanya PHK dan jika tidak bisa dihindari, harus dicarikan  jalan keluar yang terbaik untuk mengelola agar inflasi tidak menjadi-jadi serta menjaga daya beli masyarakat.

Presiden juga minta agar kebutuhan pangan masyarakat kecil mendapat perhatian serius serta pemecahan solusi agar tidak terjadi PHK, maka semua pihak terkait harus dibicarakan dengan pihak industri.

"Tantangan yang kita hadapi sekarang dan masa mendatang memang cukup berat, tetapi kita tidak boleh menggoyahkan keyakinan kalau kita mampu melalui masa sulit dan berat ini," katanya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com