JAKARTA, SENIN — Rizal Ramli mengaku tak begitu menghiraukan status baru yang kini disandangnya, sebagai tersangka. Secara tersirat, Rizal yang tak lain mantan menteri perekonomian era pemerintahan Gus Dur ini tetap menyatakan niatnya untuk maju bertarung dalam pencalonannya sebagai presiden pada pelaksanaan Pilpres Juli mendatang.
"Itu semua kami serahkan kepada tim lawyer-lah. Kasarnya begini, kami tak boleh terganggu dengan kasus-kasus hukum seperti ini yang pada dasarnya hanya penjegalan politik supaya kami tidak maju terus. Jadi, saya tidak mau dipusingkan dengan urusan yang begini ini," kata Rizal Ramli yang ditemui seusai menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan di Gedung DPD, Senin (12/1).
"Saya, Rizal Ramli sudah terbiasa ditekan, dizalimi, dipenjara, dulu oleh Orba di Sukamiskin. Ini adalah pemerintahan Orba-is. Jadi, saya tak mau ambil pusing soal pemeriksaan polisi dan lainnya, fokus saja untuk mendorong perubahan. Pemerintahan ini saya anggap tidak kredibel. Nanti, kita tunggu pemerintahan baru," tandasnya.
Ia juga tidak mau berandai-andai, bila satu saat nanti, Polri kemudian menjemput dirinya untuk melakukan penahanan. Bila itu dilakukan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada para kuasa hukumnya.
"Polisi bisa saja membuat pernyataan. Yang jelas, soal hukum, biar lawyer kami yang menangani, kita serahkan kepada ahlinya," cetus Rizal sambil berjalan meninggalkan kerumunan wartawan.
Sebelum ditanya soal status baru yang disandangnya, Rizal sempat terlihat sumringah begitu bertemu dengan Amien Rais. Ia secara spontan kemudian meminta restu kepada Amien Rais untuk mendukung dirinya sebagai capres 2009. Rizal terlihat tak merasa sungkan, langsung menjabat tangan Amien Rais yang duduk di sebelahnya. Namun, Amien terlihat seakan menanggapi dingin permintaan Rizal Ramli.
"Dukung kami ya pak," kata Rizal Ramli dan langsung dijawab Amien Rais sambil mengumbar senyumnya, "Nanti saja. Nanti, nanti saja," jawab Amien dan kembali tersenyum sumringah saat pewarta foto kemudian mengabadikan keduanya ini saat berjabat tangan. (Persda Network/Rachmat Hidayat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.