Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osteosarkoma, Paling Sering Menyerang Lutut

Kompas.com - 01/01/2009, 07:09 WIB

Harus Amputasi
Saat ini kemoterapi masih menjadi pengobatan utama untuk mengatasi kanker, termasuk kanker pada anak. Jika kanker diketahui secara dini, pengobatannya cukup mudah dilakukan dengan kemoterapi.

Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Kendalanya, terapi dengan kemo ini memerlukan waktu yang relatif lama, dan ada berbagai efek samping yang ditimbulkannya.

Jika penyakit sudah berada pada stadium lanjut, harus ditangani bersama oleh ahli bedah ortopedi, patologi, dan radiologi. Pada langkah pertama biasanya dokter melakukan biopsi atau pengambilan jaringan dari sel-sel tubuh untuk diperiksa lebih lanjut.   

Jika ditemukan keganasan, apalagi sudah ada penyebaran, dokter akan melakukan tindakan pembedahan dan pengangkatan. Bila lokasi kanker tidak bisa diselamatkan, tindakan amputasi atau pemotongan anggota tubuh pun tak bisa dihindari.

Tentu saja ini bukan berarti akhir hidup bagi pasien. Supaya pasien mampu menjalani masa depannya, bisa dilakukan rekonstruksi menggunakan autograft.
”Saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan cara mencegah timbulnya kanker tulang pada anak karena kemungkinan kanker ini disebabkan oleh faktor genetika. Yang dapat dilakukan hanyalah deteksi kanker secara dini, sehingga dapat segera dilakukan pengobatan,” papar Prof. Errol.

Penyebaran pemahaman mengenai kanker kepada masyarakat awam sangat penting agar masyarakat lebih menyadari akan bahayanya. Setidaknya penggunaan bahan pengawet pada makanan yang disinyalir bisa memicu kanker, bisa dihindari.

Selain itu, orangtua harus lebih waspada dan segera memeriksakan anaknya bila mendapati gejala-gejala kanker. Kemungkinan sembuh tentu makin besar jika pasien datang pada stadium awal.

Masih Sulit Didiagnosis
Fakta penyebab kematian akibat kanker:
- Kesulitan diagnosis oleh dokter patologi tulang. Minimnya peralatan diagnosis yang tersedia dan sulitnya mendeteksi sel-sel kanker membuat dokter terkadang salah mendiagnosis tumor yang diderita pasien apakah tergolong jinak atau ganas. Dalam hal ini perlu kerja sama yang baik antara ahli bedah ortopedi, patologi, dan radiologi.
- Umumnya pasien datang ketika penyakit sudah berada pada stadium akhir. Pengobatannya pun jadi sulit, dan angka harapan hidup semakin kecil.
- Masalah sosial ekonomi. Penyakit kanker memang tergolong masih sulit diobati, belum lagi biaya pengobatan sangat mahal. Masalah biaya kerap menjadi alasan mengapa pasien tidak berobat. Bahkan, banyak pasien yang menolak dioperasi karena tak punya biaya.
- Komplikasi pada kemoterapi. Pengobatan dengan kemoterapi memiliki efek samping yang menyakitkan, sehingga membuat pasien menyerah dan menghentikan terapi.
- Kurangnya pengetahuan tentang kanker dan pengobatannya, membuat banyak orang memutuskan untuk memilih pengobatan alternatif yang biayanya relatif lebih murah, meskipun kenyataannya itu malah membahayakan kehidupan pasien. @

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com