Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Laporkan 6 Nama Calon Hakim Agung ke DPR

Kompas.com - 23/12/2008, 18:13 WIB

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, SELASA — Komisi Yudisial melaporkan enam nama calon hakim agung yang berhasil diseleksi dari puluhan kandidat yang mencalonkan diri. Enam nama tersebut dilaporkan kepada Ketua DPR Agung Laksono dan Wakil Ketua Komisi III DPR Maiyasyak Johan, Selasa (23/12) sore, di ruang rapat Ketua DPR, Gedung DPR, Jakarta.

Keenam orang calon hakim agung tersebut selanjutnya masih akan diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III pada pertengahan Januari atau awal Februari 2009.

Keenam calon hakim agung itu adalah H Yulius SH, Sutoyo SH MH (hakim Tata Usaha Negara), Kol Chk Natsri Anshari SH LLM, Brigjen TNI Drs Burhan Dahlan SH (militer), Dr Wijayanto Setiawan SH MHum (hakim nonkarier), dan Moerino SH (hakim karier).

"Bukan hal mudah mencari calon hakim agung. Kami berupaya menyeleksi secara obyektif dan transparan, sehingga didapatlah yang 6 orang ini," kata Koordinator Bidang Seleksi Calon Hakim Agung KY, Mustafa Abdullah.

Dengan diajukannya enam orang ini, KY masih harus mencari 18 orang lagi untuk mengisi sisa 8 formasi kosong di Mahkamah Agung. Mustafa mengatakan, KY tidak akan memaksakan diri jika tidak mendapatkan calon yang berkualitas. "Kalau memaksakan diri, nanti kami yang bertanggung jawab, jika dapatnya yang enggak berkualitas," ujarnya.

Untuk memenuhi formasi kosong tersebut, pada pertengahan Februari mendatang KY akan kembali melakukan proses seleksi. Dari pengalaman seleksi yang dilakukan, sekitar 28 persen calon terganjal masalah kesehatan yang tidak bisa ditoleransi, misalnya gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan mengalami sakit jantung.

Wakil Ketua Komisi III Maiyasyak Johan mengapresiasi upaya KY untuk mendapatkan calon-calon hakim agung, yang selanjutnya akan dites DPR. Ia sepakat, KY tak perlu terburu-buru dan memaksakan meloloskan calon yang tak memenuhi kriteris. Sebab, menurut UU tidak ada batas waktu untuk mengisi kekosongan jabatan di MA.

"Komisi III sepakat bahwa memilih hakim agung adalah sesuatu yang berat. Kami akan menyeleksi yang enam ini pada pertengahan Januari setelah reses, atau paling lama awal Februari," kata Maiyasyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com