Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sistem Keuangan AS Disorot Lagi

Kompas.com - 17/12/2008, 03:41 WIB
Editor

LONDON, SELASA - Skandal penipuan senilai 50 miliar dollar AS di Wall Street kembali mencuatkan lemahnya pengawasan sektor keuangan di AS. Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn di Paris, Selasa (16/12), mengatakan kaget luar biasa. Kahn tidak habis pikir penipuan terbesar sepanjang sejarah ini lolos.

Bernard Madoff, mantan Ketua Nasdaq, bursa untuk perusahaan teknologi, menjadi tokoh sentral dari skandal tersebut. Pada awalnya, Madoff menghimpun dana investasi sebesar 17 miliar dollar AS. Dana ini dikelola lewat perusahaan bernama Madoff Investment Securities dan dikembangbiakkan menjadi 50 miliar dollar AS. Namun, semua dana investasi itu mendadak hilang tanpa penjelasan.

Akan tetapi, untuk mengelabui para investor yang telah menanamkan dana, perusahaan tetap mengirim uang ke investor lama. Namun, kali ini keuntungan yang dibagikan bukan hasil dari pengelolaan dana investasi di pasar, tetapi dana investasi dari investor baru.

Skandal Madoff ini kemudian dikenal dengan skema Ponzi. Aksi perusahaan mirip arisan berantai yang populer di Indonesia.

Skandal terbongkar karena keuntungan yang dijanjikan tidak lagi bisa dibagi-bagikan. Dana investasi yang masuk sudah mulai seret. Di samping itu, investor lama menarik dana. Karena tidak mampu melayani arus kas, skandal tersebut merebak.

”Pengawasan yang dianggap dilakukan secara saksama ternyata tidak bisa mencegah penipuan massal,” demikian disebutkan harian Spanyol, El Pais, Selasa, setelah ketahuan bahwa banyak korban skandal Madoff menimpa perusahaan dan individu Spanyol.

”Harus ditanyakan, bagaimana mungkin penipuan seperti ini tidak bisa dilacak,” sebut harian Spanyol lainnya, La Vanguardia.

Cheney terganggu

Wakil Presiden AS Dick Cheney, Senin, mengatakan terganggu dengan skandal dan menyalahkan perilaku beberapa orang buruk.

Jean-Pierre Jouyet, mantan Menteri Urusan Eropa, di Perancis, kini mengetuai AMF, badan pengawas pasar keuangan Perancis, turut memberi komentar. Dia mengatakan skandal Madoff adalah yang keempat sejak 1998, yakni berupa kebangkrutan dan penipuan keuangan yang terjadi di Long Term Capital Management, skandal Enron (2001), skandal Lehman Brothers (September 2008), dan, keempat, skandal Madoff.

Pihak Inggris juga menyatakan kejengkelannya. ”Saya memilih kalimat dengan mengatakan, saya tidak bisa menerima kerakusan manusia seperti ini,” kata Howard Wheeldon, ahli investasi dari BGC Partners, di London. Skandal besar ini muncul akibat kerakusan manusia.

Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn juga mengatakan kaget luar biasa karena regulator AS telah gagal melacak skandal besar. Ini adalah kekagetan kesekian kali yang tidak pernah diatasi. Senator AS Chuck Grassley mengatakan, Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) mengecewakan warga AS. (AP/AFP/MON)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke