Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Diremehkan

Kompas.com - 20/11/2008, 22:45 WIB

Peremehan ini membuat Wono dan Weny prihatin. Setiap malam mereka berdua selalu berdoa memohon kepada Tuhan atas anugerah pada dirinya. Pasutri tersebut sangat kompak dan begitu bersemangat dalam bekerja. Ia sekarang sudah mempunyai rumah. Mereka berdua hidup bahagia di lereng pegunungan yang  indah.
    
Kasus-kasus seperti ini dengan segala variasinya, bisa menimpa siapa saja. Ketika diremehkan, secara emosional kita pasti memberikan reaksi entah secara sadar atau tidak. Reaksi pun bisa jadi kelihatan, bisa juga tidak. Ketika diremehkan, hati pasti terusik meningkatkan kadar adrenalin tubuh.

Proses Refleksi
Manusia sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengolah seluruh peristiwa yang masuk ke dalam dirinya. Kemampuan mengolah ini pun sangat unik dan dipenuhi oleh misteri. Oleh karena itu, kita bisa menyaksikan orang-orang yang diremehkan terhimpit oleh keadaan dan sangat menderita. Mereka bisa mengalami stres luar biasa. Di sisi lain, kita juga bisa melihat banyak orang yang diremehkan oleh orang lain, namun orang tersebut bisa mengambil energi emosi yang muncul dalam dirinya untuk tujuan positif.

Pengolahan inilah yang disebut proses refleksi, sebuah proses olah batin yang bila kita latih akan memberikan kemampuan tambahan dalam diri kita. Kemampuan yang dapat dipergunakan untuk semakin mengenali diri, lingkungan, dan beragam peristiwa yang menimpa diri kita. Sekaligus bisa menjadi sarana untuk menemukan cara-cara mereaksi atas segala peremehan yang menimpa kita dengan cara lebih positif.

Bila direflesikan secara matang, maka peremehan justru dapat membuat kita makin tahan mental. Sekaligus membuka peluang untuk membuktikan bahwa diriku bukan seperti yang dikatakan orang lain tersebut. Bila dilihat dari perspektif spiritual peremehan bisa ditafsirkan sebagai cara Allah membuka potensi kita.
    
Peremehan tidak akan membuat hati seseorang terluka, apabila orang tersebut tidak mengizinkan hatinya dilukai. Apabila kita bisa memandang setiap peremehan yang menimpa kita dari sisi positif maka kita bisa mengatakan: “Silahkan Anda meremehkan saya.”

Peremehan akan memunculkan energi baru dari dalam diriku. Dengan energi baru tersebut aku akan makin mampu menggapai cita-cita, yang berbeda dengan label negatif yang diberikan kepada ku.

Apabila kita sudah mampu sampai pada tingkat ini maka kita bisa menikmati betapa manisnya diremehkan! Silahkah Anda meremehkan, aku akan menikmati hasilnya dalam wujud prestasi-prestasi nyata sebagai buah peremehan! Bagi yang suka meremehkan orang lain, hati-hatilah karena manusia pada dasarnya sulit untuk diperkirakan,  “Jalma tan keno kiniro.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com