Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Minyak Saudi Dikuasai Bajak Laut

Kompas.com - 18/11/2008, 10:13 WIB

DUBAI,SELASA--Kelompok bajak laut menyerang dan menguasai kapal minyak Arab Saudi yang berukuran besar, Sirius Star, di lepas pantai Afrika timur, Senin (17/11).

"Kapal itu berada dalam kendali perompak," kata juru bicara Armada V Angkatan Laut AS kepada AFP setelah sebuah pernyataan mengatakan bahwa tanker milik Saudi Aramco itu diserang di lokasi lebih dari 450 mil laut sebelah tenggara Mombasa, Kenya.

Kapal itu membawa 25 orang awak yang berasal dari Kroasia, Inggris, Filipina, Polandia dan Arab Saudi, kata pernyataan itu. Armada V Angkatan Laut AS mengatakan, kapal Sirius Star dibawa ke sarang bajak laut di daerah Eyl di Somalia utara pada Senin.

Kapal berbobot 318.000 ton itu, yang diluncurkan sebelumnya tahun ini, berbendera Liberia dan dioperasikan oleh Vela International.

Biro Maritim Internasional melaporkan bahwa sedikitnya 83 kapal diserang perompak di lepas pantai Somalia sejak Januari, 33 di antaranya dibajak. Dari jumlah itu, 12 kapal dan lebih dari 200 orang awak masih ditahan oleh perompak.

Pekan lalu, Uni Eropa (EU) memulai operasi keamanan di lepas pantai Somalia, sebelah utara Kenya, untuk memerangi aksi perompakan yang meningkat dan melindungi kapal-kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan. Itu merupakan misi laut pertama EU.

NATO juga telah mengirim sejumlah kapal untuk mengawal kapal-kapal Badan Pangan Dunia PBB yang mengangkut bantuan makanan ke pelabuhan-pelabuhan Somalia.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun ini.

Kapal barang Ukraina yang mengangkut senjata, MV Faina, yang dibajak pada 25 September, dengan muatan yang mencakup 33 tank tempur dan persenjataan berat, menarik perhatian internasional mengenai ancaman pembajakan di kawasan perairan Tanduk Afrika itu.

Kapal-kapal Armada V AS telah mengepungnya selama sebulan untuk memastikan bahwa muatan itu tidak jatuh ke tangan kelompok gerilya yang terkait dengan Al Qaeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com