Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Tinggal (Otorita) Batam

Kompas.com - 14/11/2008, 01:57 WIB

Dengan pertumbuhan investasi, penerimaan pajak pemerintah dari Batam pun meningkat. Tahun 2007, penerimaan pajak pemerintah dari Batam Rp 1,80 triliun. Tahun 2006, penerimaan pajak dari Batam Rp 1,54 triliun dan tahun 2005 Rp 1,23 triliun.

Akan tetapi, pertumbuhan investasi tersebut selama 35 tahun itu belum memperlihatkan perkembangan kawasan yang membanggakan sesuai dengan visi dan misi. Apa indikatornya? Pertama, pelabuhan. Kedua, zonasi kawasan pengembangan investasi.

Pelabuhan

Salah satu tugas Otorita Batam adalah mengembangkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan pengalihkapalan. Bahkan, dalam visi Otorita Batam disebutkan bahwa salah satunya adalah menyediakan jasa kepelabuhanan kelas dunia.

Secara de facto, selama 35 tahun tidak ada pembangunan pelabuhan yang patut dibanggakan atau berkelas ”dunia”. Fasilitas kepelabuhanan masih sangat minim.

Jumlah peti kemas yang dilayani di pelabuhan peti kemas Batu Ampar, khususnya peti kemas untuk barang ekspor dan impor, selama 35 tahun tidak lebih dari 1 juta peti kemas ukuran 20 kaki (twenty foot equivalent units/teus) per tahun.

Sebagai perbandingan, di pelabuhan peti kemas Tanjung Pelepas yang dioperasikan secara efektif tahun 2000, pada tahun 2007 atau dalam tujuh tahun peti kemas yang dilayani mencapai 5,5 juta teus.

Itu berarti Malaysia mampu memanfaatkan letak yang strategis di Johor Bahru untuk merebut pangsa pasar peti kemas Singapura.

Tahun 2007, jumlah peti kemas di pelabuhan Singapura, dari data Port of Singapore Authority/PSA), mencapai 27,7 juta teus.

Zonasi kawasan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com