Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Jauhnya Pemondokan

Kompas.com - 13/11/2008, 09:57 WIB

BERHAJI merupakan panggilan keagamaan bagi setiap Muslim. Perjalanan menunaikan ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang tidak hanya membutuhkan persiapan fisik dan dana yang mencukupi, tetapi juga mental. Perjalanan ini terkadang membuat sebagian orang khawatir, tetapi sangat melegakan bagi mereka yang bisa menikmati perjalanan yang menjadi impian bagi setiap Muslim.

Ibadah haji merupakan kesempatan bagi tamu Allah untuk merasakan nikmatnya berdoa di tempat-tempat mustajab, seperti di Hijir Ismail, Multazam, Maqam Ibrahim di Masjidil Haram, dan di Raudhah di Masjid Nabawi, serta tempat mustajab lainnya. Ada perasaan kedekatan yang luar biasa sehingga kadang-kadang ketika berdoa tidak terasa meneteskan air mata penuh haru, takjub bisa berada di depan Kabah, dan dalam hati terucap keinginan untuk selalu kembali.

Ya Allah semoga anak cucu kami pun bisa mengalami hal yang sama, bisa memenuhi panggilan-Mu ya Allah.

”Psikis jemaah haji juga harus dipersiapkan dengan baik,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Departemen Agama Slamet Riyanto di Jakarta, Jumat (31/10).

Pemerintah sendiri sudah melakukan persiapan semaksimal mungkin, yang meliputi persiapan di Tanah Air dan di Arab Saudi dengan membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji. Pada penyelenggaraan haji tahun 1429 Hijriah/2008 Masehi, kuota bagi Indonesia mencapai 191.000 untuk haji reguler dan 16.000 haji khusus.

Namun, mengingat banyaknya jumlah anggota jemaah haji Indonesia, Departemen Agama telah meminta tambahan 3.000 kuota kepada Pemerintah Arab Saudi. Permintaan tersebut sudah dikabulkan sehingga total anggota jemaah haji Indonesia adalah 210.000 orang. Kuota sebesar ini menempatkan jemaah haji Indonesia sebagai jemaah haji terbesar di dunia. Kuota ini sebetulnya sudah melebihi yang ditetapkan Organisasi Konferensi Islam (OKI) tahun 1983 dengan 1/1.000 umat Islam di masing-masing negara. Meski kuota haji Indonesia terbesar, masih ada 668.000 calon anggota jemaah haji yang masuk dalam daftar tunggu.

Itu sebabnya, Menteri Agama M Maftuh Basyuni mengimbau kepada umat Islam di Indonesia untuk memberi kesempatan kepada mereka yang belum mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji. Selain itu, Menteri Agama juga meminta agar mereka yang berusia di atas 70 tahun mendapat prioritas. Untuk membantu kelancaran jemaah haji, Depag juga menyiapkan 3.811 petugas haji.

Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dalam 497 kelompok terbang dari sebelas embarkasi. Dijadwalkan, jemaah haji mulai berangkat tanggal 5 November sampai 2 Desember 2008 yang dibagi dalam dua gelombang pemberangkatan. Adapun pemulangan jemaah haji akan berlangsung selama 28 hari, dimulai tanggal 13 Desember 2008 sampai 9 Januari 2009, yang juga dibagi dalam dua gelombang.

Gelombang I selama 13 hari bagi jemaah haji yang akan mendarat di Madinah dan Jeddah, yang akan melakukan ziarah dan arbain di Madinah sebelum pelaksanaan haji. Gelombang II selama 15 bagi jemaah haji yang mendarat di Jeddah dan langsung berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan haji.

Sebelum berangkat, calon jemaah haji diberikan bimbingan agar mampu melaksanakan perjalanan dan manasik haji secara mandiri. Pembinaan ini dilakukan aparatur Kantor Departemen Agama sebanyak empat kali di tingkat kabupaten/kota dan Kantor Urusan Agama sebanyak 10 kali di tingkat kecamatan. Selain itu, pemerintah juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyelenggarakan bimbingan ibadah haji.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com